Minggu ini adalah minggu terakhir perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. Selama seminggu ke depan, aktivitas jual-beli saham bakal ditutup dalam rangka Hari Raya Idul Fitri. Alhasil, investor jadi punya cukup waktu untuk “berlebaran”, serta mengevaluasi strategi investasinya, terutama saat menghadapi kondisi pasar yang sarat “drama” seperti sekarang.
Meskipun situasi pasar saham masih “angin-anginan”, tetapi, jelang Lebaran, setidaknya ada sentimen positif yang muncul, yakni suksesnya uji coba Vaksin Corona yang dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi asal Amerika Serikat, Moderna.
Beberapa bulan lalu, perusahaan tersebut melakukan uji coba vaksin tahap 1 kepada 45 sukarelawan dari berbagai latar belakang dan usia. Hasilnya ternyata cukup memuaskan. Sebab, sukarelawan yang diberikan vaksin tersebut memperlihatkan peningkatan sistem imun yang mampu menangkal Virus Corona.
Biarpun masih dibutuhkan 2 tahap uji coba lagi supaya vaksin tadi bisa diproduksi secara masal, namun, hal itu memberi “setitik harapan” bagi jutaan orang yang berisiko terinfeksi Virus Corona.
Jika semua uji coba tadi berjalan mulus, maka, akan ada banyak orang yang bisa diselamatkan. Dengan demikian, dampak buruk yang disebabkan oleh munculnya pandemi Corona bisa ditekan atau bahkan dihilangkan seutuhnya.
Tak hanya bagi dunia medis, kabar itu ternyata juga menjadi “oase” bagi para investor. Buktinya, setelah berita itu disiarkan, mayoritas bursa saham di dunia menghijau pada sesi perdagangan 19 Mei.
Para investor sepertinya memandang bahwa kemunculan vaksin tadi bisa menciptakan perubahan yang positif bagi pasar saham. Jadi, walaupun mesti menunggu beberapa bulan lagi, namun, investor terlihat mulai memasuki pasar saham secara bertahap, hingga mendorong bursa ke zona hijau.
***
Kabar tersebut juga menjadi berkah tersendiri bagi Stephane Bancel. Ia adalah CEO sekaligus salah satu pendiri Moderna. Menurut Forbes, kekayaannya meningkat drastis hingga menyentuh angka 1 miliar USD sejak pandemi Corona melanda dunia.
Boleh jadi, kekayaan Bancel bakal terus "menggelembung" dalam jangka panjang jika Moderna sukses melakukan uji coba berikutnya dan memproduksi Vaksin Corona secara masal.
Hal ini sangat mungkin terjadi, mengingat investor begitu mengapresiasi sahamnya. Buktinya, pada perdagangan 18 Mei kemarin saja, saham Moderna Inc menanjak hingga 19,96%.
Walaupun pada tahun 2019, kinerja Moderna masih loyo karena penjualan yang turun dan laba yang minus, namun, kelemahan fundamental itu tertutupi oleh prospek Moderna yang dinilai cerah. Jadi, jangan heran kalau ada begitu banyak investor yang berminat memburu saham ini.
Tak cuma Bancel, ada miliarder dadakan lain yang namanya menjadi sorotan karena saham perusahaannya naik drastis pada masa pandemi Corona. Sebut saja Eric Yuan. Anda yang menggunakan aplikasi Zoom mungkin mengetahui nama tersebut, sebab ia-lah salah seorang pembuatnya.
Eric tampaknya sedang berada dalam pelukan Dewi Fortuna. Sebab, biarpun baru pada tahun 2019 menggelar IPO, namun, harga saham Zoom langsung meroket seiring banyaknya orang yang menggunakan aplikasi ini.
Tak hanya warga sipil, para pejabat negara pun memakai aplikasi ini untuk berbagai keperluan, mulai dari mengadakan rapat hingga menggelar konferensi pers.
Meskipun belakangan timbul isu tentang ketidakamanan informasi, namun, saat tulisan ini dibuat, hal itu tampaknya tidak terlalu berdampak pada pergerakan harga saham Zoom. Saham tersebut sekarang ditransaksikan di kisaran harga 164 USD/ lembar, atau telah menguat 200% lebih sejak IPO!
***
Lantas, bagaimana dengan di Indonesia? Meskipun mungkin terjadi, namun, saya belum mendengar nama miliarder baru asal indonesia yang muncul sepanjang masa pandemi Corona.
Semestinya orang kaya baru tersebut berasal dari kalangan pengusaha, yang mempunyai bisnis di sektor teknologi, farmasi, barang konsumsi, telekomunikasi, dan rumah sakit. Sebab, sektor-sektor itulah yang berpotensi besar mendulang keuntungan dalam pandemi Corona.
Namun, berdasarkan daftar perusahaan yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia, nama-nama tadi belum kunjung terlihat. Meski begitu, bukan berarti, tidak ada orang yang mengalami keberuntungan seperti halnya Bancel dan Eric. Mungkin karena kurang terekspos media, nama mereka tersembunyi di balik kehebohan berita seputar Corona.
***
Munculnya orang kaya dadakan dalam situasi krisis bisa disebut sebuah “anomali”. Sebab, dalam kondisi demikian, kekayaan banyak orang semestinya menyusut. Namun, untuk sejumlah orang, seperti Bancel dan Eric, yang terjadi malah sebaliknya. Berkat pandemi Corona, mereka justru menang banyak!
Ini artinya pandemi Corona yang terjadi tak melulu berarti sebuah bencana. Bagi orang yang sedang dinaungi keberuntungan, pandemi ini bisa mendatangkan berkah. Mungkin tidak banyak yang bisa merasakannya, tetapi, yang jelas, sejak pandemi ini melanda dunia, telah muncul orang kaya baru di sejumlah negara, dan mungkin anda salah satu di antaranya.
Salam.
Referensi: forbes.com | bbc.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H