Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menonton "Film Sadis" Bisa Memicu Sifat Bengis?

17 Mei 2020   10:01 Diperbarui: 17 Mei 2020   09:58 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
m.gettyimagaesbank.com

Dalam kasus pembunuhan di atas, kedewasaan NF mungkin belum tumbuh dengan baik, sehingga tontonan-tontonan yang banyak menyuguhkan adegan kekerasan bisa mempengaruhi kondisi batinnya.

Walaupun bukan satu-satunya alasan, namun, kalau terus-menerus melihat adegan kekerasan di film, maka, efeknya bisa memicu kekerasan secara fisik dan mental. Apalagi kalau sebelumnya yang bersangkutan mempunyai masalah terpendam. Boleh jadi, hal itu membikin yang bersangkutan menjadi lepas kendali.

Kasus yang dialami oleh NF adalah sebuah "tragedi". Di satu sisi, ia adalah pelaku pembunuhan, tetapi di sisi lain, ia adalah korban dari pelecehan seksual. Oleh sebab itu, kasus ini begitu rumit ditangani, sehingga diperlukan kebijaksanaan hakim untuk memberi keputusan hukum yang adil bagi NF.

Tentu saja kita berharap kasus tersebut tidak terulang pada masa depan. Untuk mewujudkan hal itu, tontonan yang dikonsumsi anak-anak dan remaja tentu perlu dibatasi sedemikian rupa, terutama kalau ditemukan cukup banyak unsur-unsur kekerasan di dalamnya.

Jangan sampai, karena orangtua lalai mengawasi film-film yang ditonton anak, maka psikologis anak menjadi bermasalah, sehingga hal itu bisa "meracuni" kepribadiannya, dari yang sebelumnya tenang hingga berubah menjadi garang.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun