Dengan merek yang sudah dikenal luas dan layanan yang prima, bank ini berpeluang bisa bangkit, biarpun situasinya sedang buruk.
Jadi, dalam jangka panjang, menurut mereka, bank ini bisa terus berkembang seperti sebelumnya.
Keputusan ini ternyata tepat.
Seperti yang diperkirakan Hartono bersaudara, BCA kemudian bertumbuh dari tahun ke tahun.
Buktinya, sejak menggelar IPO pada tahun 2000, saham BCA yang awalnya dihargai 1.400 kini melesat menjadi 27.000 rupiah/lembar.
Hikmah Berharga
Dari cerita tadi setidaknya saya mencatat tiga pelajaran yang bisa dipetik.
1. Krisis Adalah Waktu yang Tepat untuk Berinvestasi
Investasi yang bagus sering terjadi ketika ada krisis.
Buktinya, kalau tidak terjadi krisis pada tahu 1998 silam, tidak mungkin Grup Salim mau melepas BCA, dan tidak mungkin juga Hartono bisa mempunyai kesempatan untuk membeli BCA.
Krisis memang dapat menjadi musibah bagi sebagian orang.