Dengan demikian, besar kemungkinan, RUPS yang ingin saya ikuti pun akan “bernasib” sama.
RUPS Virtual
Sayangnya, sampai sekarang belum ada regulasi yang mengatur penyelenggaraan RUPS secara virtual. Padahal, rapat tadi sekarang sedang menjadi tren.
Sejak adanya imbauan “physical distancing”, sejumlah aplikasi, seperti Zoom dan Google Hangouts Meet, kerap dipakai untuk mengadakan sebuah rapat virtual. Lewat aplikasi tadi, setidaknya masalah yang perlu dibahas bisa terselesaikan dengan baik tanpa harus bertatap muka secara langsung.
Walaupun penggunaan aplikasi tadi bisa saja digunakan, sepertinya belum ada satu pun perusahaan publik yang berani menyelenggarakan RUPS secara virtual. Padahal, alternatif ini mempunyai beberapa keunggulan.
Yang pertama adalah hemat anggaran.
Dalam menyelenggarakan RUPS, perusahaan publik umumnya menyewa hotel yang memiliki kriteria tertentu. Hotel-hotel yang mempunyai ballroom yang luas biasanya dipilih karena pemegang saham yang hadir jumlahnya bisa puluhan hingga ratusan orang.
Selain tempat, perusahaan juga mesti menyiapkan jamuan makan dan suvenir bagi para pemegang saham. Hal ini merupakan standar yang umumnya diterapkan dalam RUPS.
Biarpun RUPS hanya berlangsung beberapa jam saja, semua persiapan mesti dibuat sedemikian rupa demi kenyamanan para pemegang saham.
Pelaksanaan RUPS tersebut tentunya menggunakan anggaran dari kas perusahaan. Walaupun sifatnya wajib, namun, kalau rapat tadi diadakan beberapa kali dalam setahun, anggaran yang tersedia tentu bisa terkuras, apalagi kalau perusahaan mengadakan RUPS di hotel berbintang, yang tarifnya lumayan mahal.
Oleh sebab itu, kalau RUPS dilakukan secara virtual, anggaran yang mesti disediakan tentu bisa ditekan sedemikian rupa, sehingga bisa dialokasikan untuk menambah modal bisnis.