Sementara, bagi manajemen, prinsip tata kelola yang baik harus dijalankan. Persoalan yang dialami Jiwasraya tak hanya terjadi karena manajemen salah melakukan investasi, tetapi juga keliru mengelola perusahaan.
Selama bertahun-tahun, manajemen Jiwasraya menutupi "rapor merah" investasi yang dilakukan, sehingga hampir tak ada satu pun yang bisa "mengendus" persoalan tersebut.
Namun, ibarat pepatah, sepandai-pandainya tupai melompat, toh suatu saat akan jauh juga. Demikian pula, serapat apapun usaha manajemen Jiwasraya dalam menyembunyikan capital loss di portofolionya, ujung-ujungnya, hal itu akan terkuak juga.
Dengan terbongkarnya kasus ini, jelas, tak hanya nasabah dan negara yang dirugikan, tetapi industri asuransi juga akan terkena getahnya. Akibatnya, investor mungkin berpikir seribu kali untuk membeli produk asuransi dari perusahaan lokal.
Kalau hal itu terus terjadi, industri asuransi tentu bisa goyang, atau bahkan rontok, dan akan butuh waktu yang sangat lama untuk membersihkan nama baik industri asuransi tanah air yang sedang tercoreng akibat kasus ini.
Salam.
Referensi:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H