Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Di Balik Misi "Semua Bisa Ngopi" Kedai Sepulang Kerja

14 November 2019   12:15 Diperbarui: 14 November 2019   12:19 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap bisnis umumnya mempunyai "misi khusus". Tak terkecuali Kedai Kopi Sepulang Kerja. Kedai kopi yang terletak di Bekasi ini mengusung misi tertentu, yakni "Semua Bisa Ngopi".

Harrys Mursid Wibowo, selaku salah satu pendiri Sepulang Kerja, menjelaskan bahwa misi itu ditentukan bukan tanpa alasan. "Tujuan berdirinya Sepulang Kerja itu ya awalnya memang buat have fun saja," katanya.

"Makanya, kita enggak terlalu incar profit. Kita cuma suka kopi, jadi tertarik buka kedai. Namun, setelah membaca kultur masayarakat setempat, misinya jadi mulai terlihat jelas. Akhirnya, kita punya misi mengenalkan produk kopi yang baik, khususnya kepada masyarakat lokal dan warga wilayah sekitarnya."

Harrys memulai Kedai Kopi Sepulang Kerja sejak bulan Maret 2019. Ia mendirikan bisnis ini bersama temannya, Agung Satriadi. Nama "Sepulang Kerja" dipilih bukan tanpa sebab. Nama itu ternyata terinspirasi dari pengalaman yang dialami Harrys dan Agung sebagai karyawan di sebuah perusahaan.

"Saya dan Agung sama-sama kerja kantoran," kata Harrys. "Kita terkendala mengelola bisnis karena hanya bisa buka kedai setelah pulang kerja. Makanya, jam buka kedai sesempatnya kita saja. Nah, dari situ muncul ide untuk memberi nama kedai kita Sepulang Kerja."

Kini Harrys dan Agung sudah memiliki seorang rekan kerja yang membantu secara full time di kedainya. Kedainya pun bisa buka lebih awal. Kini Sepulang Kerja buka dari jam 1 siang sampai jam 10 malam untuk hari Senin-Kamis, kecuali Jumat sampai Minggu tutup jam 11 malam.

Dalam menjalankan misinya, Sepulang Kerja menghadirkan sejumlah varian produk kopi. "Tadinya, kita punya 25-an produk turunan kopi dan nonkopi," kata Harrys. "Namun, setelah mempelajari kultur masyarakat setempat, kita menyederhanakannya menjadi beberapa produk unggulan saja."

Di antara produk-produk yang tersedia, Harrys menyebut bahwa "Kopi Susu Abdi Lembur" menjadi yang paling laris di kedainya.

Untuk menciptakan produk-produknya, Harrys menggunakan bahan-bahan berkualitas baik. "Kita tidak memakai kopi grade asalan," katanya. Harrys menggunakan varian kopi Arabica sebagai bahan dasar produk kopinya. 

Kopi Arabika memang dikenal "lebih ramah" terhadap lambung. Senyawa yang terkandung di dalam kopi ini tidak langsung menyebabkan asam lambung naik setelah seseorang mengonsumsinya. Makanya, kopi ini aman buat semua orang.

Upaya Harrys dalam menjalankan misi "Semua Bisa Ngopi" berlangsung bukan tanpa halangan. Sebab, masyarakat sekitar banyak yang menilai bahwa produk kopi di kedainya terlalu mahal.

"Pernah ada warga sekitar dateng memesan kopi. Ketika lihat harganya, dia kaget, dan mengeluh 'Mas, kok harganya mahal banget?' Dia mengira kita menjual kopi sasetan yang harganya murah, padahal bukan," kata Harrys sambil berkelakar.

Untuk mengatasi persoalan tadi, pria yang pernah menimba ilmu di 5758 Coffeelab, Bandung ini mencoba membuat produk dengan varian harga yang berbeda. "Kedai kita sebenarnya mau merangkul semua pasar," kata Harrys. "Makanya, Sepulang Kerja memiliki dua diferensiasi produk."

Diferensiasi pertama adalah "Menu Regular". Menu ini ditujukan untuk semua kalangan yang datang langsung ke kedai sehingga merasakan experience dalam menikmati kopi. "Jadi, ketika pelanggan datang ke kedai, ada experience tersendiri, yaitu human touch berupa interaksi langsung antara 'yang ngebar' dan pelanggan," kata Harrys.

Diferensiasi kedua adalah "Menu Botolan". Berbeda dengan "Menu Regular", semua produk yang tersedia di menu ini dibuat dengan bahan premium dan dikemas dalam botol. Meskipun begitu, tetap ada experience yang berbeda, yang diterima pelanggan. Produk kopi di menu ini dibanderol dengan harga 20-25 ribu rupiah.  

Harrys sadar bahwa perjalanan Sepulang Kerja dalam menuntaskan misi "Semua Bisa Ngopi" masihlah panjang. Makanya, untuk mengembangkan usahanya, Harrys terus melakukan sejumlah inovasi, bermitra dengan grab dan gojek serta menggecarkan digital marketing menjadi salah satu di antaranya.

Pemasaran secara offline dan online juga terus dilakukan. Misalnya, khusus untuk bulan November ini, Sepulang Kerja menyelenggarakan program promosi, yaitu #ngopiceban. Dengan program ini, semua produk kopi yang tersedia di Sepulang Kerja ditawarkan dengan harga serba sepuluh ribu rupiah. Lewat program ini diharapkan #semuabisangopi.

Selain Program #ngopiceban, Sepulang Kerja juga akan menyelenggarakan program promosi lain. Contohnya, Program #12di12 pada bulan Desember 2019. Dalam program ini, semua produk kopi di Sepulang Kerja akan ditawarkan dengan harga 12 ribu rupiah.

Harrys juga membuka pintu bagi siapapun yang ingin mengundangnya sebagai pemasok untuk keperluan acara-acara, seperti pesta ulang tahun dan pernikahan. Apabila tertarik silakan DM langsung ke akun Instagram Sepulang Kerja. 

Sebagai penutup, Harrys berbagi pesan kepada siapapun yang berminat membuka kedai kopi. "Jalankan bisnis kedai kopi karena suka. Bukan karena lagi tren. Bukan karena ingin making money. Kalau sudah suka, baru bikin kedai."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun