Walaupun dikenal sebagai spekulan hebat, hidup Livermore ternyata penuh "drama". Sejak remaja, ia kabur dari rumah, bekerja serabutan di sana-sini, hingga akhirnya terjun ke dunia saham selama 40 tahun. Berbeda dengan Buffett yang hingga kini masih hidup dalam usia yang panjang, umur Livermore pendek. Akhir hidupnya justru terbilang tragis. Pada tahun 1940, ia mengakhiri hidupnya dengan menembak dirinya sendiri!
Karier Livermore yang gemilang di pasar saham menginspirasi banyak orang. Selama hidupnya ia telah menulis beberapa buku. Satu di antaranya ialah How to Trade in Stock. Buku setebal seratus halaman ini kemudian memberi "ilham" kepada William O'neil dalam mengembangkan sistem trading sahamnya sendiri.
Livermore bisa menjadi contoh bagi setiap investor saham. Strategi investasinya boleh ditiru, tetapi tidak dengan kebiasaannya dalam berutang. Maklum, Livermore disebut sering menggunakan utang untuk membeli saham. Konon akibat terlilit utang-lah Livermore kemudian menjadi depresi hingga akhirnya memutuskan bunuh diri. Makanya, bagi investor saham, penggunaan utang dalam bertransaksi saham sebaiknya dihindari untuk mengantisipasi kemelut yang mungkin akan muncul pada kemudian hari.
Salam.
Adica Wirawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H