Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Andaikan di Kompasiana Ada "Komunitas Investor"

1 Juli 2019   09:01 Diperbarui: 1 Juli 2019   09:31 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penjelasan tentang Analisis Fundamental dan Analisis Teknikal (sumber: dokumentasi Adica)

Namun, asumsi tadi akhirnya "patah" setelah pemateri menjelaskan bahwa untuk mengetahui valuasi harga, kita mesti membandingkan PER suatu saham dengan saham lain yang sejenis. Dari situlah baru diketahui PER wajarnya. Dengan demikian, investor bisa membuat keputusan investasi yang lebih mantap kalau tahu saham yang ingin dibelinya sedang "salah harga".

Penjelasan tentang Analisis Fundamental dan Analisis Teknikal (sumber: dokumentasi Adica)
Penjelasan tentang Analisis Fundamental dan Analisis Teknikal (sumber: dokumentasi Adica)
Lebih lanjut, materi yang dibahas berikutnya ialah analisis teknikal. Sebetulnya saya kurang berminat mempelajari materi ini. Sebab, menurut saya, materi ini lebih cocok untuk trader, yang doyan jual-beli saham secara harian, bukan investor jangka menengah seperti saya.

Meski begitu, bukan berarti tidak ada hal yang layak disimak. Satu di antaranya ialah soal tren. Bagi para trader, tren adalah persoalan yang krusial. Sebab, untung-rugi investasi yang dilakukan bergantung pada tren.

Makanya, para trader sering mencermati tren dari waktu ke waktu. "Lebih aman kita membeli saham yang trennya naik," kata pemateri, "sebab, kalau saham yang dibeli 'nyangkut', harganya akan balik lebih cepat." Saya pikir alasan tadi masuk akal, meski kita juga perlu mencermati hal penting lain, seperti pembalikan arah harga.

Bagi saya, acara kopdar semacam ini tak hanya membuka wawasan tentang dunia saham, tetapi juga "mengobati" kerinduan saya untuk bertemu dengan investor lain yang sama dengan saya. Mungkin perasaan kangen tadi bisa muncul karena di Kompasiana belum ada komunitas seperti itu.

Saya pikir, andaikan diberi kesempatan, komunitas semacam ini mungkin akan menarik dibentuk untuk meramaikan komunitas-komunitas Kompasiana yang sudah lebih dulu ada, seperti Komik, Koteka, dan KPK. Kira-kira andaikan ada komunitas investor di Kompasiana, apakah Kompasianer yang tertarik bergabung di dalamnya?

Salam.

Adica Wirawan, founder of Gerairasa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun