Setelah lima tahun berkarier di Atletico Madrid, akhirnya Antoine Griezmann menemukan "rumah baru". Adalah Barcelona yang bersedia memboyongnya dengan mahar sebesar 120 juta Euro. Biarpun termasuk fantastis, uang yang digelontorkan Barcelona tentu sebanding dengan kualitas Griezmann.
Maklum, pemain yang genap berusia 28 tahun ini mempunyai skill yang mumpuni dan telah memenangkan beragam kejuaraan. Mulai dari Piala UEFA, Piala Super Eropa, hingga yang teranyar Piala Dunia 2018. Dengan sederet prestasi tadi, jangan heran, sejumlah klub besar sampai berebut mendapatkan tanda tangannya.
Jika diibaratkan saham, pembelian Griezmann adalah salah satu investasi paling berhasil yang pernah dilakukan manajemen Atletico Madrid. Betapa tidak, pada awal bergabung, sekitar tahun 2014, manajemen Atletico mesti menebus Griezmann dari Real Sociedad dengan harga 32 juta Euro. Manajemen "terpincut" mendatangkan pemain asal Perancis itu lantaran kemampuannya dalam mencetak gol.
Statistik gol yang dimiliki Griezmann memang tergolong ciamik. Seperti dikutip dari Bolasport, saat ia masih berseragam Sociedad, ia membukukan 11 gol di semua ajang pada musim 2012-2013. Setahun kemudian "lumbung" golnya bertambah jadi 20. Setelah jadi pemain Atletico, ketajamannya terus terasah. Buktinya, pada musim 2014-2015, torehan golnya mencapai 25, dan pada musim berikutnya, meningkat menjadi 32!
Ibarat Laba Per Saham (eps), performa Griezmann terus bertumbuh. Seiring dengan peningkatan tadi, harga jualnya pun melambung. Biarpun sejumlah klub berani menawarnya dengan harga tinggi, manajemen enggan melepasnya. Bagi mereka, peran Griezmann di klub begitu krusial. Ia adalah "mesin gol" yang produktif.
Namun, hati manajemen Atletico akhirnya luruh juga. Tawaran harga yang luar biasa dari Barcelona sukar ditolak. Jadi, berlabuhlah Griezmann ke klub jawara Liga Spanyol musim 2018-2019 tersebut.
Dari situ, bolehlah Griezmann disebut sebagai pesepak bola dengan Return On Equity yang besar. Sebab, penjualan Griezmann telah menghasilkan keuntungan 4 kali lipat ke kantong Atletico. Dengan modal hanya 30-an juta Euro, manajemen Atletico berhasil memperoleh "cuan" sampai 400%!
Keberhasilan investasi atas pembelian pesepak bola bertalenta seperti Griezmann memang boleh ditiru oleh siapapun, termasuk investor saham. Sebagai investor, kita memang mesti jeli melihat potensi saham yang akan menghasilkan keuntungan besar.
Ada sejumlah indikator yang bisa dipakai untuk mengenali potensi tadi. Salah satunya adalah besaran Return On Equity (ROE). Indiktor ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, sekaligus menunjukkan seberapa efisien manajemen menjalankan perusahaan.
Setiap perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia punya kisaran ROE yang berbeda-beda. Ada perusahaan yang ROE-nya besar. Ada pula yang kecil. Beberapa perusahaan yang memiliki ROE yang besar adalah Unilever Indonesia, Multibintang, dan Matahari Departement Store. Perusahaan-perusahaan tadi tergolong perusahaan "super" karena mampu mencetak ROE di atas 50%!
Investor nilai, seperti Lo Kheng Hong, menyukai perusahaan jenis ini. Baginya, kalau punya saham perusahaan yang ROE-nya besar, itu sama dengan memiliki "mesin pencetak uang". Jadi, semakin besar ROE-nya, semakin bagus perusahaan tersebut.
Namun, investor nilai juga mesti mencermati aspek lain, seperti utang perusahaan. Pasalnya, perusahaan yang punya ROE besar biasanya juga memiliki utang yang besar. Besarnya laba berbanding lurus dengan besarnya utang. Untuk perusahaan jenis ini, investor, terutama yang berorientasi jangka panjang, mesti waspada. Perusahaan dengan utang yang besar punya risiko tertentu, seperti bangkrut.
Makanya, dalam menyeleksi saham, saya sering mencermati besarnya ROE dan rendahnya utang. Kalau saya menemukan saham dengan ROE di atas 20% dan utang di bawah 100%, saham tadi jelas masuk dalam keranjang belanja saya. Saya senang membeli saham demikian karena kalau saya memilikinya, itu sama seperti saya punya "mesin pencetak uang".
Dari proses seleksi tadi, saya tentu berharap menemukan saham yang mampu memberi imbal hasil 4 kali lipat seperti Antoine Griezmann. Kalau saya bisa memiliki dan menyimpannya dalam jangka waktu lama, seperti manajemen Atletico, saya berpeluang memetik "cuan" besar!
Salam.
Adica Wirawan, founder of Gerairasa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H