Setelah masuk dunia kerja dan baca sana-sini, wawasan saya tentang investasi mulai terbuka. Saya belajar berinvestasi kecil-kecilan mulai dari deposito, emas, obligasi, reksadana, hingga saham. Kecuali properti, hampir semua sudah pernah saya jajal. Makanya, saya paham kelebihan dan kekurangan dari masing-masing instrumen tadi.
Pelajaran investasi tadi justru lebih banyak saya dapat dari "jalanan", bukan dari bangku sekolah. Saya hanya belajar dari buku-buku, bertanya pada orang lain, dan berpikir. Setelah cukup memperoleh ilmu, barulah saya mempraktikkan pelajaran tadi. Sesederhana itu.
Tidak takut rugi? Jelas kekhawatiran itu pada awalnya datang "membayang". Kerugian memang sering menjadi "momok" yang menggetarkan hati setiap investor.
Contohnya, saat saya coba berinvestasi saham pertama kali, banyak orang di sekitar saya mewanti-wanti bahwa investasi saham itu berisiko, dan sebaiknya saya membatalkan niat berinvestasi saham. Mereka bilang saya bisa rugi besar kalau berinvestasi di saham, dan sebaiknya uang disimpan saja di bank. Jauh lebih aman.
Saat mendengar peringatan tadi, saya hanya mengucapkan terima kasih. Sisanya, saya tetap "terjun" ke dunia saham dengan membawa semua risiko dan keuntungannya bersama saya.
Setelah beberapa lama, saya jadi tahu bahwa berinvestasi saham itu ternyata "aman", asal kita tahu caranya. Semakin lama kita berinvestasi di saham, semakin aman uang kita, semakin besar potensi keuntungan yang bisa dipetik.
Makanya, saya sering berandai-andai. Jika dulu guru-guru saya mengajarkan pendidikan investasi di sekolah, tentu itu akan jauh lebih baik. Dengan mempelajarinya sejak usia dini, saya sekarang mungkin lebih terampil mengelola dan mengembangkan dana yang tersedia.
Dari uraian di atas, saya ingin menyampaikan bahwa berinvestasi di pendidikan itu penting. Pendidikan di sekolah-sekolah menawarkan banyak hal: pengetahuan, pertemanan, dan pengalaman. Jadi, jangan heran, bagi sebagian orang, dunia sekolah meninggalkan kesan yang dalam.
Meski begitu, akan jauh lebih baik jika materi yang diajarkan di sekolah dilengkapi dengan pendidikan investasi. Pendidikan investasi juga perlu dipertimbangkan karena itu bisa menjadi "bekal" bagi para siswa untuk mengarungi kehidupan yang selalu berubah.
Selamat Hari Pendidikan Nasional.
Salam
Adica Wirawan, founder of Gerairasa