Saya ingat dulu pernah memperoleh dividen dari saham TOTO. Pada saat itu, manajemen TOTO membagikan dividen sebesar Rp10 per lembar saham. Oleh karena mengantongi 9.000 lembar saham toto, saya berhak mendapat uang sebesar Rp.90.000. itu baru hasil "kotor"-nya. Sebab, jumlah tadi mesti dipotong pajak sebesar 10%. Jadi, "bersih"-nya, nominal yang masuk ke rekening saya adalah Rp 81.000.
Pajak yang besar mungkin terlihat "menggerus" dividen yang saya dapat. Namun, sejatinya tidak demikian. Potongan pajak tadi bisa ditutupi dengan capital gain dari saham yang saya genggam.Â
Maklum, jelang Cum Date, para investor biasanya akan berburu saham. Ada begitu banyak investor yang ingin memiliki saham tersebut supaya ia mendapat dividen dan hal itu jelas menyebabkan harganya naik.
Jadi, begitu nama saya tercatat sebagai penerima dividen, langsung saya jual saham tadi. Akhirnya, saya mendapat dua keuntungan, yakni dividen dan capital gain.
Biarpun hanya satu-dua kali dibagikan setiap tahun, dividen boleh dibilang menjadi berkah untuk para investor saham. Disebut demikian karena tanpa bekerja pun, investor yang bersangkutan bisa terima uang dari pembagian dividen.
Nah, bisa dibayangkan, apa jadinya kalau ada karyawan yang juga investor saham? Bisa-bisa ia bisa terima gaji dua kali. Yang satu dari perusahaan tempat ia bekerja, yang lain dari perusahaan tempat ia menanam saham. Wah! Selamat hari gajian!
Salam hangat.
Adica Wirawan, founder of Gerairasa
Referensi:
WEGE Bagi Dividen Rp133,28 Miliar
Phapros (PEHA) Bagi Dividen Tunai Rp92,61 Miliar, Ini Jadwalnya
ITMG akan bagi dividen final senilai US$ 261,50 juta bulan depan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H