Biarpun bodoh, Gump ternyata memiliki sepasang kaki yang lincah. Ia mampu berlari dengan cepat, dan hal itulah yang kemudian membuatnya diterima sebagai mahasiswa di Univesitas Alabama. Di sana ia bergabung dengan tim football kampus. Ia diandalkan oleh teman-teman setimnya karena ia mampu berlari menghindari kejaran lawan.
Walaupun senang berlari, sejatinya Gump tidak pernah "lari" dari kenyataan. Ia berupaya menghadapi semua persoalan tanpa rasa gentar, termasuk sewaktu ia mesti ikut berperang di Vietnam dan diterpa badai saat mencari udang. Berbeda dengan Jenny. Karibnya yang terus berteriak "Run Forrest! Run!" manakala ada masalah itu justru lebih sering "lari" dari masalah.
Maklum, Jenny berasal dari keluarga miskin yang carut-marut. Ayahnya seorang pemabuk yang sering melakukan kekerasan, dan ia benci ayahnya. Makanya, setelah dewasa, ia menjelma menjadi "gadis gipsi", yang hidupnya menggelandang dari satu tempat ke tempat lainnya.
Setelah lulus kuliah, Gump masuk militer dan di sana, ia bertemu dengan "kembaran"-nya, Bubba. Disebut "kembaran" karena tingkah laku mereka sungguh mirip. Ke mana-mana mereka sering terlihat berdua. Tugas apapun, seperti menyikat lantai, merakit senjata, dan membersihkan kamar mandi, kerap dilakukan bersama.
Lewat interaksi itulah kemudian Gump lebih mengenal sahabatnya itu. Dari cerita Bubba, ia jadi tahu banyak tentang udang. Maklum, Bubba berasal dari keluarga yang "cinta" terhadap udang. Sejak bertahun-tahun, leluhurnya telah bekerja sebagai koki, yang sering menyediakan makanan dari bahan udang.
Jadi, jangan heran, Bubba hatam semua jenis udang serta berbagai olahannya. Saking sukanya, Bubba bahkan mengajak Gump untuk menjadi nelayan udang setelah mereka selesai di militer.
Tidak lama kemudian, perang Vietnam berkecamuk dan mereka dikirim menuntaskan perang tersebut. Di pos militer mereka bertemu dengan Letnan Dan, dan di bawah arahannyalah mereka maju menggempur markas Vietcong (tentara Vietnam). Mereka masuk ke hutan, dan di sana terjadi baku-tembak. Hujan peluru dan ledakan granat berseliweran di arena pertempuran.
Pada saat itulah aksi heroik Gump muncul. Alih-alih lari tunggang langgang menyelamatkan diri, Gump malah bantu menyelamatkan teman-temannya yang terkena luka tembak.
Dengan sekuat tenaga, Gump memanggul tubuh teman-temannya, lalu mengungsikannya ke tempat yang aman. Walaupun sudah berupaya keras, sayangnya, ia gagal menyelamatkan nyawa sahabatnya. Bubba tewas dalam peperangan itu.