Pada tanggal 1 Mei kemarin, saat ribuan orang dari berbagai daerah "bermigrasi" ke Jakarta untuk melakukan demo dalam rangka Hari Buruh, saya malah memutuskan "menyepi" ke Downtown Lake Alam Sutera lantaran tempat itu seolah mempunyai "magnet" tersendiri yang menarik minat saya.
Downtown Lake adalah danau yang terletak di "jantung" Alam Sutera. Ia dikeliling oleh sejumlah gedung, seperti Apartemen Paddington Heights, Mall Alam Sutera, dan Kampus Bina Nusantara. Lokasinya pun mudah diakses. Kita bisa mengunjunginya naik krl, ojek online, atau bus Suteraloop yang haltenya persis terletak di gerbang masuk Downtown Lake.
Namun, sekitar pukul empat, barulah beberapa orang dewasa tampak berlari santai mengelilingi tepi danau. Suasananya memang sedang "pas" untuk berolahraga. Pasalnya, matahari mulai teduh di ufuk barat. Makanya, orang-orang yang beraktivitas di sekitar danau seolah mendapat "bonus". Sebab, mereka bisa berolahraga sambil melihat cahaya jingga yang "menyepuh" permukaan danau. Sungguh indah!
Kalau merujuk pada peta yang terdapat di gerbang masuk danau, sebetulnya kita bisa menyaksikan keindahan tersebut di beberapa spot. Sebab, Downtown Lake terbagi atas delapan spot, yaitu (1) Pojok Lebah Madu, (2) Jangkrik-Jingkrak, (3) Teater Kupu-Kupu, (4) Anjungan Capung, (5) Taman Kepik, (6) Plaza 12 Shio, (7) Rumah Keong, dan (8) Kumbang Bugar.
Seperti namanya, setiap spot menawarkan "keunikan" tersendiri. Sebut saja spot Teater Kupu-Kupu, yang tersusun atas beberapa tangga yang menjorok ke danau. Di situ saya melihat beberapa orang sibuk "mengabadikan" pemandangan lewat kamera atau sekadar "melahap" buku. Lantaran suasananya yang jauh dari keriuhan, mereka merasa betah berlama-lama nongkrong di tempat tersebut.
Hal demikian juga bisa berlaku di spot lain. Bagi yang suka berolahraga, kita bisa mengunjungi spot tertentu sesuai dengan kategori umur. Anak-anak, misalnya, lebih senang menyambangi spot Jangkrik-Jingkrak dan Kumbang Bugar. Sebab, di sana terdapat beberapa fasilitas permainan anak.
Apalagi mereka juga bisa berfoto bersama di spot Plaza 12 Shio. Sebab, di sana, tersedia dua belas macam patung hewan yang lucu-lucu bentuknya. Makanya, beberapa anak terlihat senang menaiki patung tersebut dan kegembiraan tersebut kemudian diabadikan oleh orangtuanya lewat lensa kamera. Sungguh sebuah spot yang instagramable!
Di antara semua fasilitas keamanan tersebut, saya tertarik dengan panic button. Panic button ialah sebuah tiang berwarna merah yang bertuliskan emergency di sisinya dan dilengkapi dengan tombol bulat di tengahnya. Penggunaannya pun mudah. Kalau terjadi masalah, kita cukup memencet tombol. Selanjutnya, akan ada sinyal darurat yang masuk ke Alam Sutera Command Center (ASCC) dan petugas akan menghubungi satpam di area terdekat. Satpam kemudian akan datang memberikan pertolongan.
Menjawab Kebutuhan Fasilitas Olahraga yang Alami
Fasilitas olahraga yang terdapat di Downtown Lake itu tentunya selaras dengan konsep Alam Sutera yang mengusung taglinehealthy living. Makanya, Alam Sutera tak hanya menghadirkan perumahan dan apartemen yang berkualitas, tetapi juga menyediakan fasilitas olahraga yang "alami" bagi para penghuninya.
Fasilitas demikian tentunya jarang dijumpai di sejumlah kawasan perumahan sekarang ini. Pasalnya, sebagian perumahan, terutama yang terletak di wilayah perkotaan, seperti Jakarta, minim fasilitas olahraga. Kalau pun ada, itu paling "banter" hanya berupa gym. Memang gym adalah fasilitas penunjang kesehatan.
Namun, kalau berolahraga di gym, seolah ada aspek yang "kurang", yaitu kebersamaan antaranggota keluarga. Jarang kita melihat keluarga berkumpul dan berolahraga bersama di gym. Makanya, gym menjadi fasilitas yang terkesan "soliter", terutama bagi keluarga.
Padahal, masyarakat urban membutuhkan fasilitas yang lebih alami dan ramah terhadap keluarga, seperti kawasan terbuka hijau Downtown Lake Alam Sutera. Kawasan tersebut menjadi semacam pelepas penat atas rutinitas, penyegar bagi tubuh, dan penghubung untuk anggota keluarga. Makanya, selain menjadi "paru-paru" di Alam Sutera, kawasan itu menjadi sebuah spot favorit untuk berolahraga dan bersosialisasi bagi semua orang.
Sebab, sewaktu duduk di tepi danau sambil mengamati riak air yang tersapu embusan angin dalam kesunyian, saya merasa sungguh damai, mampu melepas semua beban di pikiran biarpun cuma sesaat, dan menyegarkan kembali energi saya, sehingga saya punya "modal" untuk menghadapi kesibukan pada esok harinya.
Salam.
Adica Wirawan, founder of Gerairasa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H