Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Balada Slamet, Seorang Lelaki yang Membelah Bukit

17 April 2018   09:10 Diperbarui: 17 April 2018   09:10 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pemandangan sebuah bukit di Malang (sumber: dokpri)

Setelah aku bersusah-payah,

bukit itu akhirnya terbelah

Sungai pun mengalirkan "cinta" yang berlimpah ruah

Berakhirlah paceklik yang merundung desa

Warga yang dulu mencibir usahaku berbalik memujiku

Sejarah memang selalu menjadi milik orang-orang

yang berani mengambil keputusan

 *Puisi ini diinspirasi dari kisah Slamet Suriawan Sahak, seorang lelaki asal Nusa Tenggara Barat, yang membelah bukit dengan tangannya sendiri. Upaya itu dilakukan supaya ia bisa membikin sodetan di Sungai Sordan untuk mengaliri kampungnya yang tandus. Setelah berusaha sekitar setahun lebih, ia sukses membelah bukit tersebut dan mengalirkan sungai ke desanya hingga warga kampung tersebut terbebas dari bencana kekeringan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun