Setelah aku bersusah-payah,
bukit itu akhirnya terbelah
Sungai pun mengalirkan "cinta" yang berlimpah ruah
Berakhirlah paceklik yang merundung desa
Warga yang dulu mencibir usahaku berbalik memujiku
Sejarah memang selalu menjadi milik orang-orang
yang berani mengambil keputusan
 *Puisi ini diinspirasi dari kisah Slamet Suriawan Sahak, seorang lelaki asal Nusa Tenggara Barat, yang membelah bukit dengan tangannya sendiri. Upaya itu dilakukan supaya ia bisa membikin sodetan di Sungai Sordan untuk mengaliri kampungnya yang tandus. Setelah berusaha sekitar setahun lebih, ia sukses membelah bukit tersebut dan mengalirkan sungai ke desanya hingga warga kampung tersebut terbebas dari bencana kekeringan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H