Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Mengintip "Kawah Candradimuka" Pramugari Garuda Indonesia

8 April 2018   10:00 Diperbarui: 8 April 2018   15:17 2501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sesi latihan evakuasi berlangsung sekitar sepuluh menit (sumber: dokpri)

para calon pramugari mencicipi citarasa makanan (sumber: dokpri)
para calon pramugari mencicipi citarasa makanan (sumber: dokpri)
Sewaktu masuk menghadiri kelas tersebut, saya melihat calon pramugari tersebut sibuk mengerumuni satu meja untuk mencicipi makanan yang terhidang di atasnya. Ternyata citarasa makanan yang dihidangkan untuk penumpang pun dipertimbangkan betul. Sekali lagi, semua itu dilakukan demi kenyamanan dan kepuasan penumpang.

Kemudian, di depan kelas, saya juga melihat seorang instruktur yang menjelaskan tata cara menyajikan anggur untuk kelas eksekutif. Jadi, pada sesi itu, calon pramugari diajarkan cara mengangkat botol, menuangkan anggur, dan meletakkannya kembali di rak. Semuanya dijelaskan dengan penuh detil.

instruktur mengarahkan tata cara menyajikan makanan (sumber: dokpri)
instruktur mengarahkan tata cara menyajikan makanan (sumber: dokpri)
Selanjutnya rombongan Kompasiana diajak memasuki ruang simulasi evakuasi di dalam air. Di sana terdapat sebuah potongan kepala pesawat yang diselimuti kegelapan. Kemudian, di dekatnya, terdapat kolam yang luas dengan sebuah perahu karet kuning yang mengapung di atasnya.

Suasana ruang simulasi tersebut sengaja dibuat temaram dan sedikit gaduh. Sebab, latar yang ingin ditampilkan adalah laut yang berbadai. Makanya, jangan heran kalau suasana di sekitar ruang tersebut sangat ribut.

Dari pintu pesawat yang terbuka, satu per satu calon pramugari keluar dan terjun ke air dengan menggunakan pelampung. Mereka masuk ke air dengan posisi punggung menghadap air, layaknya penyelam yang memasuki laut. Hal itu bertujuan supaya mata tidak kemasukan air lain.

Dengan menggunakan pakaian khusus, mereka berenang mencapai perahu karet. Setelah dua calon pramugari sukses menaiki perahu, mereka membantu rekan-rekannya yang masih berupaya berenang di air. Itu ialah satu nilai lainnya yang ditanamkan kepada calon pramugari: selalu utamakan keselamatan penumpang.

sesi latihan evakuasi berlangsung sekitar sepuluh menit (sumber: dokpri)
sesi latihan evakuasi berlangsung sekitar sepuluh menit (sumber: dokpri)
Makanya, dalam situasi darurat sekali pun, mereka berupaya memprioritaskan keselamatan orang lain. Latihan simulasi tersebut berlangsung sekitar sepuluh menit. Setelah selesai, alih-alih langsung melanjutkan latihan lainnya, dalam kondisi basah kuyup, mereka masih menyempatkan diri melayani Kompasianer yang ingin bertanya.

Apakah "hanya" itu latihan yang dijalani para calon pramugari tersebut? Ternyata tidak. Pasalnya, ada beberapa latihan lainnya yang mesti dilakukan, seperti latihan keamanan penerbangan, ilmu kesehatan, ilmu penerbangan, aneka evakuasi, cabin practice, dan human factor. Dalam satu hari, mereka bisa berlatih selama 8 jam dan total materi yang diajarkan sekitar 20 jumlahnya.

Pelatihan calon pramugari Garuda Indonesia berlangsung sekitar 3 bulan. Masa pelatihan itu disebut ground training. Lalu, setelah selesai, ada flight training yang diadakan Garuda Indonesia bersama Kementerian Perhubungan. Jadi, secara keseluruhan, waktu latihan bisa mencapai satu tahun lebih.

Mewujudkan slogan "Selamanya (Selamat, Aman, dan Nyaman)"
Semua itu tentunya mendukung terwujudnya slogan "Terbang Selamanya" (Selamat, Aman, dan Nyaman). Sebuah slogan yang "digaungkan" oleh Kementerian Perhubungan Udara. Makanya, slogan itu menjadi "barometer" dalam setiap aspek penerbangan, termasuk layanan terhadap penumpang.

Biarpun dalam dunia bisnis terdapat sebuah pameo bahwa pelanggan adalah raja, pada dasarnya, setiap manusia mengharapkan hal yang sama. Dalam setiap penerbangan yang dialaminya, masing-masing penumpang tentunya berhadap keselamatan. Selamat di jalan, selamat pulang di lokasi tujuan.

Makanya, keselamatan itulah yang menjadi satu prioritas, dan prioritas itulah yang berulang kali ditekankan dalam proses pelatihan di Garuda Indonesia Training Center. Pasalnya, sewaktu saya bertanya kepada Chacha, seorang calon pramugari yang ikut simulasi evakuasi tadi, ia menjelaskan telah mendapat banyak pelatihan, termasuk cara menangani persalinan. "Bahkan, kami diajarkan menangani penumpang yang akan melahirkan di dalam pesawat," tuturnya.

chacha menjelaskan bahwa seorang pramugari harus mampu melakukan apapu termasuk melakukan persalinan darurat (sumber: dokumentasi terjadi)
chacha menjelaskan bahwa seorang pramugari harus mampu melakukan apapu termasuk melakukan persalinan darurat (sumber: dokumentasi terjadi)
Hal itu tentu wajar terjadi. Sebab, di dalam pesawat, belum tentu ada tenaga medis yang siap manakala terjadi insiden demikian. Oleh sebab itu, pramugari yang berurusan langsung dengan penumpang harus menguasai dasar-dasar keterampilan medis. Sederhananya, mereka harus menjadi "tenaga multitalenta" di kabin pesawat. Semua itu dilakukan untuk memastikan keselamatan penumpang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun