Namun demikian, kawan saya justru menasihatinya kalau apartemen itu bukanlah hunian yang cocok ditinggali seumur hidup. Apartemen lebih pas menjadi tempat tinggal bagi mereka yang masih bujangan.
Lagipula, begitu masa kepemilikannya habis, dia harus memperpanjang lagi, atau membeli apartemen baru yang jelas akan lebih mahal harganya. Apalagi, pada saat itu, dia tentu sudah berumur. Ditakutkan kalau kemampuan finansialnya akan jauh merosot daripada dia muda dulu, sehingga sulit membeli hunian baru.
Makanya, menurutnya, alih-alih "mubazir" membeli apartemen, lebih baik langsung saja beli tanah dan rumah, yang jelas lebih "awet" masa kepemilikannya.
Saya tak tahu kelanjutan perdebatan tersebut. Namun demikian, setiap orang punya "kacamata" yang berbeda dalam memandang suatu hal, termasuk dalam hal memilih hunian. Jadi, kalau dihadapkan pada situasi begitu, antara rumah dan apartemen, kira-kira mana yang akan Anda pilih?
Salam.
Adica Wirawan, founder Gerairasa.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H