Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kunjungan ke Pabrik Faber-Castell, dari Aksi "Minum" Tinta Hingga Jago Bikin Sketsa

13 Juli 2017   08:01 Diperbarui: 24 Juli 2017   10:26 1826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
salah satu lukisan yang terpajang di dekat pintu masuk (sumber: dokumentasi pribadi)

Sementara itu, produk yang disediakan oleh Faber-Castell juga ramah terhadap pemakainya, khususnya anak-anak, lantaran bahannya bersifat nontoxid. Tak ada senyawa berbahaya, seperti Phythalate alias talat, yang dapat membahayakan kesehatan penggunanya. Buktinya, sewaktu mendapat tantangan untuk "mencicipi" pewarna yang dipakai dalam produk Faber-Castell, pihak manajemen berani menyanggupinya.


Art 4 All

Kunjungan itu tak hanya bertujuan memperkenalkan produk marker Faber-Castell dan proses pembuatannya, tapi juga menggaungkan slogan "Art 4 All". Slogan itu terus saja "digemakan" untuk "mendongkrak" kegiatan berkesenian, khususnya menggambar dan mewarnai, di masyarakat.

Maklum saja, selama ini memang terdapat fakta bahwa begitu masyarakat selesai belajar di bangku sekolah, umumnya kegiatan menggambar secara otomatis terhenti. Semua itu terjadi lantaran pelajaran menggambar di sekolah lebih menekankan aspek nilai, bukannya kreativitas dan kesenangan yang didapat di dalamnya.

Makanya, jangan heran kalau hanya sedikit orang yang tetap "setia" menggambar walaupun telah menyelesaikan pendidikannya. Hal itulah yang disayangkan oleh Bapak Yandramin Halim, Presiden Direktur PT Faber-Castell Indonesia. Padahal, menurutnya, kegiatan menggambar dapat "mengasah" kreativitas dalam menyelesaikan persoalan kehidupan.

Bapak Yandramin Halim memaparkan betapa pentingnya menggambar untuk mengasah kreativitas (sumber: dokumentasi pribadi)
Bapak Yandramin Halim memaparkan betapa pentingnya menggambar untuk mengasah kreativitas (sumber: dokumentasi pribadi)
Pak Halim kemudian memberi contoh tentang perjalanan salah satu brand toko roti yang terkenal di tanah air. Berdasarkan ceritanya, toko roti itu awalnya hanya memiliki sedikit outlet. Namun, berkat kreativitas pemiliknya, toko itu kemudian berkembang dan tersebar di sejumlah mall ternama.

Apakah resep suksesnya? Ternyata si pemilik toko rajin melakukan observasi terhadap perilaku pelanggan. Dari situ ia kemudian mengetahui kalau pelanggan mengharapkan kualitas roti yang terjamin kebersihannya.

Makanya, si pemilik memindahkan proses produksinya dari yang sebelumnya di pabrik kini langsung ditempatkan di outlet, sehingga pelanggan bisa menyaksikan sendiri proses pembuatannya, serta memastikan kebersihannya.

Jadi, kunci suksesnya sebetulnya terletak pada "kejelian" si pemilik toko dalam mengobservasi keinginan pelanggannya. Apakah itu bakat yang sudah dimilikinya sejak lahir? Ternyata tidak, karena kemampuan itu bisa dilatih dan diasah, salah satunya, lewat kegiatan menggambar.

Makanya, agar kemampuan itu dapat terawat dengan baik, Faber-Castell kemudian menyediakan produk yang dapat digunakan oleh semua orang, baik pria maupun wanita, tua maupun muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun