Sungguh aneh memang mengingat bahwa ia adalah sosok yang menjadi "lelaki idaman" semua wanita lantaran dianggap memenuhi semua kriteria. Tampang? Jelas ganteng. Apalagi ia punya postur tubuh yang tinggi 1,84 meter, ditambah kulit yang putih bersih, dan senyum yang membuat para wanita "klepek-klepek" melihatnya.
Harta? Jelas di atas rata-rata. Seiring terkenalnya drama-drama yang dimainkannya, pundi-pundi uang yang mengalir ke "kantong"-nya jelas berlimpah. Busana? Jelas elegan. Saya rasa pakaian apapun yang dikenakannya akan terasa pas dan "enak" dipandang.
Namun demikian, kalau kehidupannya sebagai pria sudah sedemikian mapan, mewah, dan lengkap, mengapa ia belum juga mau membina keluarga?
Dari sejumlah artikel yang saya telusuri, terungkap kalau ia masih enggan menikah lantaran takut menghadapi pernikahan dan berkeluarga. "Mungkin karena saya sudah semakin tua, jadinya saya berpikir seperti itu," jelasnya, sebagaimana dikutip dari laman pikiran-rakyat.com.
Menemukan Pasangan yang "Tepat"
Sebagaimana Gong Yoo, para lelaki pun punya alasan tersendiri yang menyebabkannya belum juga mau mengarungi "bahtera rumah tangga", seperti belum cukup umur, belum siap secara mental, belum mapan secara finansial, dan tentunya belum menemukan pasangan yang tepat.
Nah, saya tak akan membahas semuanya, tapi hanya akan menyoroti alasan yang terakhir disebut "belum menemukan pasangan yang tepat".
Apakah Gong Yoo merasa belum menemukan wanita yang pas untuknya sehingga ia betah lama-lama melajang? Bisa saja. Namun, jika hal itu menjadi alasannya, akan ada pertanyaan lanjutan: "Memangnya wanita yang tepat itu seperti apa?"
Nah, pertanyaan barusan "menciptakan" jawaban yang simpang-siur lantaran para lelaki punya kriteria wanita ideal di benaknya masing-masing.
Sehubungan dengan pertanyaan itu, pikiran saya tiba-tiba "terpental" pada sebuah kisah yang sudah dituturkan sejak lama. Kisahnya begini. Suatu ketika, ada seorang pria yang ingin menikah. Ia merasa sudah waktunya mencari sesosok wanita untuk menyempurnakan hidupnya.
Seperti Gong Yoo, ia telah punya semuanya: harta, rumah, kendaraan, bisnis, dan jabatan. Hanya satu yang kurang, yaitu pendamping hidup. Maka, pergilah ia dari satu kota ke kota lainnya untuk menemukan belahan jiwanya.
Akhirnya ia bertemu dengan seorang wanita yang memenuhi sebagian kriterianya: berparas rupawan. Namun, sayangnya ia "ogah" menikahi wanita itu lantaran kurang jago masak dan hidup susah.