Biarpun di dalam hall terdapat barisan stand yang siap menyajikan makanan kepada pengunjung yang lapar, sayangnya tak ada suara musik yang terdengar. Makanya, sewaktu berjalan-jalan mencari buku, paling banter kita hanya akan mendengar suara roda troli yang didorong pengunjung lain. Hal itu tentunya menyebabkan suasana terasa “sepi” dan kurang “cair”.
Namun demikian, pesta buku itu tentunya perlu mendapat apresiasi lantaran membantu “menyuburkan” literasi di masyarakat. Dengan adanya acara semacam itu, minat baca masyarakat bisa ditingkatkan sedikit demi sedikit.
Selain itu, acara tersebut juga bisa menjadi sarana edukasi bagi anak-anak karena banyak orangtua yang mengajak anaknya ke acara itu. Makanya, lewat kegiatan itulah anak-anak punya kesempatan untuk mengenal pelbagai bacaan, yang kemudian diharapkan dapat menumbuhkan kecintaannya terhadap membaca ketika mereka dewasa nanti.
Salam.
Adica Wirawan, Founder Gerairasa.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H