Persoalan yang dihadapi oleh bibi saya barangkali juga dialami oleh orang lain yang mengalami peristiwa serupa. Tentu akan timbul perasaan tidak nyaman sewaktu kita memakai kaki itu.
Jika sebelumnya kita bebas menekuk lutut, atau menggerakkan jari kaki, kini dengan memakai kaki buatan, semuanya terasa kaku. Kita jadi merindukan saat-saat ketika kita bebas berjalan dengan kedua kaki kita ke mana pun kita mau.
Permasalahan itulah yang kemudian coba diatasi oleh sejumlah ilmuwan dan perusahaan. Mereka kini telah mengembangkan teknologi kaki buatan, sehingga siapapun merasa nyaman memakainya.
Sebut saja Blatchford’s Orion 3. Blatchford’s Orion 3 adalah sebuah kaki buatan yang dilengkapi oleh teknologi hidrolik dan mikroprosesor.
Teknologi itu tentunya menjadi sebuah terobosan dalam perkembangan teknologi prostetik. Dengan dilengkapi komputer, kaki itu dapat bergerak secara lebih alami. Dengan demikian, pemakainya tak perlu lagi merasa risih sewaktu berjalan memakai kaki tersebut.
Setali tiga uang, peneliti dari Imperial College London juga mengembangkan teknologi serupa. Hanya bedanya, mereka mengembangkan model tangan buatan.
Selanjutnya, tangan itu bisa bergerak mengikuti perintah yang disampaikan. Biarpun baru bisa melakukan gerakan yang sederhana, teknologi itu akan membuka kesempatan bagi penelitian lanjutan.
Kedua alat yang telah dipaparkan di atas bisa menjadi sebuah titik cerah bagi perkembangan teknologi prostetik, walaupun wujud dan fungsinya masih sederhana. Biarpun demikian, apabila telah disempurnakan, bukannya mustahil kalau teknologi itu nantinya akan menolong jutaan orang yang terpaksa kehilangan anggota tubuh akibat pelbagai hal.
Salam.