Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Bagaimana Mengetahui Profil Seseorang Hanya Lewat Fotonya?

5 Januari 2017   09:14 Diperbarui: 5 Januari 2017   16:30 1412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://dailymail.co.uk

Baidu, sebuah perusahaan teknologi Tiongkok, mulai menguji teknologi pengenalan wajah di Wuzhen. Wuzhen sendiri merupakan sebuah tempat wisata taman prasejarah dengan arsitektur dan kanal klasik yang setiap tahunnya menerima jutaan pengunjung. Maka, jangan heran kalau terjadi antrean yang sangat panjang sewaktu para pengunjung akan masuk ke wilayah tersebut.

Hal itu tentunya mengganggu kenyamanan pengunjung. Sebab, mereka harus sekian lama menunggu antrean. Untuk mengatasi persoalan itu, Baidu pun menciptakan sebuah teknologi pengenalan wajah. Dengan memakai teknologi tersebut, para pengunjung tak perlu lagi repot mengantri membeli tiket masuk.

seorang pengunjung sedang mencoba teknologi pengenalan wajah buatan baidu/ http://cdn.turner.com
seorang pengunjung sedang mencoba teknologi pengenalan wajah buatan baidu/ http://cdn.turner.com
Mereka cukup mendatangi sebuah booth yang menyediakan sebuah kamera khusus. Kamera tersebut dilengkapi teknologi pengenalan wajah, yang diklaim mempunyai tingkat akurasi sebesar 99,77%. Kemudian, wajah mereka pun difoto, dan hasilnya diunggah ke database. Hanya dalam 0,6 detik, sistem berhasil mengenali wajah pengunjung dan pengunjung itu pun sudah bisa mendapat akses masuk ke Wuzhen. Selain itu, teknologi itu juga memberi tahu para pengunjung wilayah mana saja yang boleh didatangi dan yang tidak. Sungguh praktis, bukan?

Teknologi pengenalan wajah yang berhasil dibikin Baidu sebetulnya bukanlah barang baru. Sebelumnya telah ada teknologi serupa yang dikembangkan di negara lain. Sebut saja FindFace. FindFace adalah aplikasi pengenalan wajah dari Rusia. Aplikasi itu terbilang mudah digunakan lantaran kita hanya perlu melakukan selfie. Sistem kemudian akan bekerja mencocokkan antara hasil foto selfie dan profil media sosial orang tersebut. Hanya dalam waktu sekian detik, kita sudah bisa mengetahui profil orang tersebut hanya dengan mengambil foto wajahnya.

teknologi findface dari rusia/ http://theworldweekly.com
teknologi findface dari rusia/ http://theworldweekly.com
Saya memandang bahwa teknologi itu membuka banyak kemungkinan. Kita dapat memanfaatkannya untuk pelbagai keperluan, yang positif tentunya. Misalnya saja, teknologi itu bisa membantu para jomblo untuk berkenalan dengan lawan jenis yang ditaksirnya. Daripada malu bertanya langsung soal latar belakang “si dia”, kita cukup mengambil fotonya, dan kemudian bisa membaca profilnya pada media sosial yang digunakannya. Maka, sewaktu kita akan meng-chat “si dia”, kita sudah punya bahan obrolan karena telah mengetahui sedikit-banyak tentang profilnya.

Selain itu, teknologi tersebut juga berguna sewaktu kita tengah mencari orang hilang. Teknologi itu bisa mempercepat proses identifikasi orang tersebut. Misalnya begini. Di jalan kita melihat seorang kakek yang tampak kebingungan. Ia berjalan tanpa arah seolah tersesat. Sewaktu ditanya, ternyata ia lupa alamat rumahnya, mungkin karena pikun.

Jadi, daripada terlalu lama menunggu kejelasan, kita bisa menggunakan aplikasi tersebut. Kita hanya perlu mengambil fotonya. Andaikan ia mempunyai profil di medsos, kita bisa mengetahui alamat rumahnya, atau siapa saja yang bisa kita hubungi. Dengan demikian, kita bisa segera mengantarnya lagi kepada pihak keluarga.

Sementara itu, dengan memakai teknologi tersebut, proses pencarian buron juga dapat dipersingkat. Dengan demikian, polisi tak perlu lagi bersusah payah melacak jejak buron. Asalkan fotonya diunggah ke aplikasi tersebut, buron tersebut bisa langsung dikenali dan ditemukan.

Biarpun bersifat praktis, teknologi tersebut juga menuai kritikan. Sejumlah pihak berpendapat bahwa teknologi tersebut mengancam privasi seseorang. Betapa tidak! Hanya dengan mengambil fotonya, kita sudah bisa mengetahui siapa sebetulnya orang tersebut. Hal itu tentu dapat menyebabkan tindak kriminal, seperti perampokan dan penculikan. Oleh sebab itu, penggunaan teknologi itu masih harus dipertimbangkan lagi.

Salam

Adica Wirawan, founder gerairasa.com

Referensi:

“Forget IDs. You only need a selfie to enter this tourist destination”, cnn.com, diakses pada tanggal 5 Januari 2016.

“Facial recognition – a powerful ad tool or privacy nightmare?”, theguardian.com, diakses pada tanggal 5 Januari 2016.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun