Pola pikir itulah yang membikin Generasi Milenial sulit membangun karier di suatu perusahaan. Kalau punya pola pikir demikian, umumnya mereka berambisi kuat menduduki kursi kepemimpinan dalam waktu yang relatif singkat. Bahasa sederhananya: “Sukses Semuda Mungkin”. Padahal, untuk meraih posisi itu, banyak perjuangan dan dedikasi yang harus mereka lakukan.
Itu enggak mudah dilakukan kalau kita menjalaninya dengan pola pikir serba instan, sebab kita akan cepat putus asa, lekas menyerah, dan gampang angkat tangan, manakala niat tersebut ternyata gagal terwujud. Jadi, kalau tetap berpegang pada pola pikir itu, satu-satunya jalan adalah "hijrah" ke tempat kerja baru, atau bikin perusahaan sendiri.
Namun demikian, Generasi Milenial tergolong sebagai generasi yang “gemar” belajar. Mereka tumbuh ketika teknologi informasi tengah berkembang. Jadi, sewaktu ingin mencari tahu suatu informasi, misalnya, mereka bisa bertanya langsung ke mbah Google. Jawaban yang logis sampai yang “edan” bisa ditemukan di situ.
Asalkan bersikap kritis, mereka bisa menemukan jawaban yang tepat, sebab di antara jutaan infomasi yang tersedia, mereka harus pandai-pandai memilah dan memilih informasi yang diserap. Jangan sampai mereka terpedaya oleh informasi hoax yang banyak bertebaran di internet.
Lalu, bagaimana “geliat” Generasi Milenial dalam membangun startup pada tahun 2017? Pada tahun depan, startup-startup baru tampaknya akan bermunculan. Generasi Milenial memandang bahwa tahun depan adalah waktu yang paling “asyik” mendirikan startup, sebab infrastruktur sudah semakin berkembang, koneksi internet sudah jauh lebih baik, dan kita sedang memasuki periode bonus demografi. Jadi, kalau membiarkannya lewat begitu saja, mereka akan menyia-nyiakan “kesempatan emas” yang tersedia di depan mata.
Sementara itu, startup yang sudah ada akan menyiapkan rencana untuk melantai di bursa saham. Kini Otoritas Jasa Keuangan tengah mematangkan regulasi untuk mendorong startup supaya tertarik meluncurkan IPO. Dengan demikian, startup tersebut diharapkan mampu memperoleh dana segar sehingga bisa berkembang dan bersaing dengan startup-startup global.
Dengan demikian, semoga saja “geliat” tersebut menjadi angin segar bagi pertumbuhan ekonomi negara kita pada tahun depan.
Salam.
Adica Wirawan, founder gerairasa.com
Referensi:
“Sebelum Melantai di Bursa, BEI Akan Berikan 'Pendidikan Khusus' ke Startup dan UKM”, tribunnews.com, diakses pada tanggal 26 Desember 2016.