Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Menuai Faedah dari Donor Darah

1 November 2016   07:22 Diperbarui: 1 November 2016   09:59 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah tes medis menyatakan lulus tes, saya pun dibolehkan mendonorkan darah. Saya pun berbaring di sebuah matras berukuran 2 x 1 m. Saya pun mengulurkan tangan kiri saya untuk diambil darahnya.

Petugas PMI kemudian menekan lengan saya dengan alat pompa, dan mengoleskan alkohol di sekitar pembuluh nadi. Kulit saya terasa dingin terkena alkohol, dan saat-saat yang dinantikan pun tiba, yaitu penusukan jarum suntik.

Sewaktu jarum suntik ditusukkan ke pembuluh darah, seperti sudah disampaikan pada paragraf sebelumnya, tangan saya terasa sedikit nyeri. Barangkali alkohol yang dioleskan ke permukaan jarum sedikit berpengaruh terhadap munculnya rasa nyeri itu. Namun demikian, rasa nyeri itu kemudian hilang pelan-pelan.

saya menjalani sesi pengambilan darah/ dokumentasi pribadi
saya menjalani sesi pengambilan darah/ dokumentasi pribadi
Saya menunggu sekitar sepuluh menit, sampai kantong terisi penuh. Kantong darah itu terus saja “ditimang-timang” oleh alat layaknya seorang bayi. Hal itu bertujuan supaya darah tidak lekas menggumpal.

Setelah penuh, petugas akan menjepit selang untuk menghentikan aliran darah, menekan selang hingga pipih, dan menggunting selang itu. Dua tabung kecil disiapkan untuk mengambil sampel darah. Sesudah itu, barulah jarum suntik dicabut.

Pascadonor, kepala bisa terasa pusing, terutama bagi yang baru berdonor pertama kali. Kalau memang merasa sedikit pening, sebaiknya kita tetap berbaring. Jangan langsung bangun karena kita bisa jatuh pingsan.

Untuk menghilangkan pusing itu, angkat kaki lebih tinggi. Kalau ada tembok, sandarkanlah kaki di tembok, atau ganjal kaki dengan bantal yang ditumpuk tinggi. Hal itu bertujuan menetralkan sirkulasi darah di tubuh. Tunggu beberapa waktu. Setelah sudah merasa lebih baik, kita baru bangun.

Saya sudah mengikuti donor darah sebanyak sepuluh kali dan tubuh saya tetap sehat seperti sebelumnya. Menurut saya pribadi, donor darah tak hanya merupakan sarana untuk menjaga kesehatan dan melakukan kebaikan, tetapi sudah menjadi gaya hidup.

Jadi, bagi yang masih ragu-ragu mendonorkan darahnya, barangkali kata-kata yang tertulis di bag PMI dapat memberi inspirasi: “Mereka selamat, kita pun sehat.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun