Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dari Bungkus Rokok ke Bisnis Ritel: Sebuah Refleksi Kewirausahaan

20 Oktober 2016   07:25 Diperbarui: 23 November 2016   14:48 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jelang Tampil/ Sumber: dokumentasi pribadi

Saya Menjadi Salah Satu Pemateri dalam Acara Dharmayatra pada Bulan April 2016/ Sumber: dokumentasi pribadi
Saya Menjadi Salah Satu Pemateri dalam Acara Dharmayatra pada Bulan April 2016/ Sumber: dokumentasi pribadi
Pada waktu itu, saya tak hanya membagi kisah hidup saya yang sederhana, tetapi juga menerima inspirasi dari para peserta yang hadir. Saya bersyukur bahwa setelah acara selesai, mayoritas peserta mengaku puas atas kegiatan itu.

Saya memang enggan mematok tarif. Saya melakukannya karena saya menyukainya. Tidak ada motivasi lain. Lantas, apa yang saya dapat dari situ? Kebahagiaan. Hanya kebahagiaan. Sungguh indah kalau kita bisa berbagi kepada orang lain.

Satu pelajaran lagi yang saya petik adalah bahwa kalau kita berusaha dengan penuh keikhlasan, kita tak hanya memperoleh kepuasaan materi, tetapi juga batin.

Kini saya memutuskan menyudahi karier saya sebagai guru lantaran orangtua saya meminta saya terjun ke bisnis keluarga. Bisnis yang sekarang saya kelola sebetulnya bukanlah sesuatu yang baru.

Sejak masih SD, saya memang sudah ikut terlibat dalam bisnis keluarga. Namun, saya hanya sebatas “karyawan magang”. Walaupun demikian, sedikit-banyak saya sudah mengetahui model bisnisnya.

Lewat kegiatan itu, saya belajar cara mengelola pelanggan, pemasok, dan karyawan. Itu adalah modal besar yang harus saya miliki andaikan tahun berikutnya saya akan membuka bisnis sendiri.

Saya Menghadiri Acara Gathering Khusus Pelanggan yang Diadakan oleh Perusahaan Pemasok di Summarecon Bekasi/ Sumber: Dokumentasi Pribadi
Saya Menghadiri Acara Gathering Khusus Pelanggan yang Diadakan oleh Perusahaan Pemasok di Summarecon Bekasi/ Sumber: Dokumentasi Pribadi
Selain menjadi “murid” di dalam bisnis keluarga, saya pun mulai merintis usaha start up bersama teman saya. Biarpun baru masuk tahap penggodokan, bisnis itu diharapkan mampu bertumbuh secara organik.

Sketsa Ruang Kerja| Dokumentasi pribadi
Sketsa Ruang Kerja| Dokumentasi pribadi
Saya mengetahui bahwa untuk mengembangkan suatu bisnis, kita tentu harus bekerja keras dan bersedia mengeluarkan uang. Selain itu, proteksi diri pun perlu dimiliki untuk memperkecil risiko yang mungkin saja terjadi pada masa depan.

Jangan sampai kita begitu bergelora mengurus bisnis sehingga mengabaikan kesehatan. Bisa-bisa kegiatan bisnis yang sedang berlangsung tersendat lantaran kita jatuh sakit. Untuk mencegah hal tersebut, sudah seharusnya kita melindungi diri dengan memiliki asuransi.

Di antara sekian banyak produk asuransi yang tersedia, asurasi FWD bisa menjadi salah satu pilihan. Produk yang ditawarkan FWD di antaranya adalah investasi, asuransi berjangka individu & kumpulan, asuransi kecelakaan diri individu & kumpulan, dan asuransi kesehatan kumpulan melalui jalur distribusi yang didukung teknologi terintegrasi termasuk keagenan, bancassurance, e-commerce dan korporasi.

Yang unik dari layanan asuransi FWD adalah kita dapat membeli produknya secara online. Layaknya belanja barang di situs ecommerce, kita hanya harus duduk santai di rumah, menggunakan laptop dan smartphone yang terkoneksi internet, lalu mengunjungi situs FWD

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun