Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Akibat Menjadi Antisosial

23 Juli 2016   08:36 Diperbarui: 23 Juli 2016   15:31 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, orang yang antisosial cenderung bersifat impulsif. Ia mudah sekali terbakar amarah sehingga nekat melakukan tindak kekerasan, seperti menampar atau memukul. Ia pun tidak merasa takut terhadap hukum, bahkan seolah-olah menantang hukum. Oleh sebab itu, orang tersebut cenderung “rajin” keluar-masuk rumah tahanan.

Ketiga, perilaku antisosial, secara alami, sudah terlihat sejak usia anak-anak dan remaja. Sejak anak-anak, orang tersebut sudah terbiasa bersikap kasar. Ia sering memukul atau menggigit. Kemudian, sewaktu tubuh remaja, ia melakukan tindak kriminal, seperti pencurian dan pemerkosaan.

Abnormalitas pada Korteks Prefrontal

Perilaku menyimpang tersebut dapat disebabkan oleh sejumlah faktor. Salah satunya adalah kelainan yang terdapat pada Korteks Prefrontal. Korteks Prefrontal adalah bagian otak yang berfungsi untuk mengatur proses kognisi.

www.neurosciencenews.com
www.neurosciencenews.com
Dalam buku Change Your Brain Change Your Life, Daniel G. Amen mengibaratkan Korteks prefrontal sebagai seorang manajer di sebuah perusahaan. Sebagai orang yang pernah bekerja di perusahaan, Anda tentu memahami betapa banyaknya tugas seorang manajer.

Seorang manajer mempunyai tugas mengendalikan karyawan, mempertanggungjawabkan kinerja, dan merencanakan visi untuk perusahaan. Korteks Prefrontal pun bertugas demikian. Ia bertugas mengendalikan ucapan dan tindakan kita. Ia mempertanggungjawabkan semua respon sosial. Ia pun merencanakan semua perbuatan yang akan kita ambil.

Nah, orang-orang yang antisosial mengalami kelainan pada bagian tersebut. Sewaktu otak mereka di-scan, terlihat bahwa bagian itu mempunyai aktivitas yang sangat minim. Oleh sebab itu, ucapan dan perbuatan mereka sering keluar kendali.

Kelainan itu bisa disebabkan oleh beberapa peristiwa. Kelainan itu bisa terjadi lantaran orang itu dulunya pernah terkena tumor di otaknya. Bisa pula terjadi kecelakaan mobil atau pemukulan, yang mengakibatkan Korteks Prefrontalnya terganggu.

Maka, kalau pernah terjadi benturan yang hebat di kepala, kita harus memeriksakannya segera. Jangan sampai benturan itu menyebabkan perilaku antisosial yang akan merugikan diri sendiri.

Kekerasan Seksual pada Remaja

Perilaku antisosial tak hanya merusak diri sendiri, tetapi juga pada menimbulkan penderitaan bagi orang lain. Kasus yang dialami Y pada bulan April lalu di Bengkulu dapat menjadi contoh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun