Saat merasakan perasaan senang, misalnya, kita membahasakan dalam batin, “Kini saya merasa bahagia.”
Saat merasa sedih, kita merenung, “Perasaan sedih muncul dalam diri saya.”
Saat merasa galau, kita berucap, “Saya sedang galau.”
Semua itu akan menjadi semacam alarm alami terhadap timbulnya semua emosi dalam diri kita sepanjang hari.
Ketiga, Melepaskanamarah dengan melakukan pernafasan relaksasi dan affirmasi.
Caranya begini. Setelah kita membahasakan perasaan marah tersebut, kita perlu melakukan penenangan.
Kita menarik nafas yang dalam, tahan sekitar empat detik, lalu hembuskan nafas lewat mulut seolah Anda sedang bersiul, sambil mengucapkan dalam hati, “Aku melepaskan semua perasaan marah ini.”
Ulangi semua itu sebanyak tiga kali, sampai tingkat kemarahan Anda lebih rendah.
Kalau masih terdapat sisa kemarahan, silakan letakkan telapak tangan Anda ke dada kanan atau kiri, kemudian mengucapkan, “Meskipun masih terdapat sisa kemarahan dalam diri saya, saya berniat melepaskan semua sisa amarah tersebut untuk kebahagiaan saya saat ini dan selama-lamanya.”
Lalu, hirup nafas dalam-dalam dan hembuskan perlahan-lahan lewat mulut, seperti langkah sebelumnya.
Metode 3 M, yaitu Mengenali, Membahasakan,danMelepaskan, yang baru saja saya jelaskan jauh lebih baik untuk menetralkan perasaan marah daripada kita mengekspresikannya secara frontal.