Perawatannya pun sederhana. Saya tidak perlu menyiram tanaman setiap hari, tetapi melihat kondisi tanaman setiap pagi sebelum berangkat kerja.
Ajaibnya kangkung itu tumbuh lebat. Saya sukses membudidayakan kangkung hanya dengan bermodalkan larutan nutrisi dan barang-barang bekas. Hal itu memotivasi saya untuk mencoba menanam tanaman lain.
Namun, upaya saya mengalami kemunduran setelah tanaman saya yang baru berusia beberapa minggu habis dimakan tikus. Kejadian itu berulang sebanyak empat kali. Saya terus memikirkan dan mencoba pelbagai cara untuk mengatasi hama tikus, seperti memindahkan tanaman ke tempat tinggi atau menutupi tanaman. Namun, tikus selalu dapat menemukan jalan yang tepat untuk mendapatkan tanaman saya.
Dalam persoalan itu, saya melihat sebuah akuarium pemberian dari rekan saya, dan terpikir oleh saya, “Hey bagaimana kalau saya menanam di akuarium?” Itu adalah ide yang aneh dan selama ini, setahu saya, belum ada yang mencobanya. Saya pun memutuskan mencobanya.
Saya menanam selada pearl dengan menggunakan rockwool. Saya meletakkan tanaman itu di akuarium dan memberi larutan nutrisi yang tipis di permukaan akuarium. Saya meletakkan akuarium itu di tempat yang terkena sinar matahari untuk menunjang proses fotosintesis tanaman dan tanaman itu pun tumbuh. Tidak ada tikus yang menyerang tanaman itu karena itu terlindung oleh kaca akuarium. Sejak saat itu, saya menemukan cara yang unik dan aman untuk menanam selada.
Menurut saya, itu adalah cara bercocok tanam yang tepat bagi kita yang mempunyai banyak pekerjaan yang menyita waktu, tetapi tetap ingin memperoleh sayuran berkualitas tinggi. Oleh sebab itu, cara itu dapat kita manfaatkan untuk mulai berkebun di rumah sendiri.
Selamat mencoba berkebun di akuarium!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H