Tahun 2015 jumlah penduduk miskin di Jateng mengalami kenaikan 15,21 ribu orang menjadi 4,57 juta jiwa, namun secara persentase penduduk miskin tetap yaitu sebesar 13,58 persen.
Tren penurunan kemiskinan di Jateng terus mengalami penurunan dari tahun 2016-2019, rinciannya tahun 2016 sebanyak 4,5 juta jiwa (13,27 persen), tahun 2017 4,45 juta jiwa (13,01 persen), tahun 2018 3,89 juta jiwa (11,32 persen), dan tahun 2019 Â 3,74 juta jiwa (10,80 persen).Â
Pandemi Covid-19 yang mulai melanda tahun 2020 berdampak pada kenaikan angka kemiskinan Jateng menjadi 3,98 juta jiwa (11,41 persen), tahun 2021 ketika dampak ekonomi imbas Pandemi Covid-19 makin terasa jumlah kemiskinan Jateng kembali naik menjadi 4,1 juta jiwa (11,79 persen).
Tahun 2022 dengan berbagai intervensi yang dilakukan Ganjar, angka kemiskinan Jateng kembali turun menjadi 3,83 juta jiwa (10,93 persen).
Pertanyaannya, bila sebagai gubernur Ganjar mampu berbuat seperti itu. Kira-kira apa yang mampu diberikannya bila kelak memimpin Indonesia? Eh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H