"Penjualan karton bekas senilai Rp20 juta per bulan digunakan untuk pengembangan koperasi karyawan dan kegiatan sosial," beber Nurhusni.
Grup Citra Swalayan saat ini juga sudah mengikrarkan bisnisnya jadi bapak angkat dari Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS ) Sumbar pimpinan Hj. Nevi Irwan Prayitno dengan binaannya sekitar 250 warga duafa bekerjasama dengan lembaga Baznas Sumbar. Tahap pertama pembinaan bisnis warga duafa itu baru disepakati di lima kota, yaitu Padang, Padangpanjang, Solok, Bukittinggi, dan Payakumbuh. Paling serius baru satu kota, yaitu Solok.
Dalam pertemuan antara pimpinan LKKS Sumbar, H. Parlagutan Nasution dan Hj. Indarefis dengan owner Citra Swalayan, H. Guspardi Gaus, memang sudah terjalin kesepakatan. Bahkan, Direktur Citra Swalayan, Nurhusni, juga sudah berikrar untuk mensupport bisnis warga duafa. Namun, selain Solok, daerah lainnya tampaknya masih belum kuat komitmennya disebabkan dukungan moral dari pemko yang bersangkutan sepertinya belum begitu jelas.
Dalam acara penguatan jaringan mitra kerja LKKS yang diadakan di Padang baru-baru ini, tampaknya utusan empat kota tersebut perlu diberi pemahaman lanjutan. Namun demikian, kata Parlagutan, jika empat kota itu tidak juga memberi sikap yang jelas, maka program tersebut akan dipindahkan ke daerah lain yang bersedia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI