Mohon tunggu...
Adi Bermasa
Adi Bermasa Mohon Tunggu... Jurnalis - mengamati dan mencermati

Aktif menulis, pernah menjadi Pemimpin Redaksi di Harian Umum Koran Padang, Redpel & Litbang di Harian Umum Singgalang, sekarang mengabdi di organisasi sosial kemasyarakatan LKKS Sumbar, Gerakan Bela Negara (GBN) Sumbar, dll.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pasar Atas Bukittinggi Terbakar, Inilah Momentum untuk Lakukan Modernisasi

5 November 2017   21:14 Diperbarui: 7 November 2017   08:57 2761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puing-puing Pasar Atas Bukittinggi yang terbakar. (Dokumentasi Pribadi)

SUDAH sangat lama pedagang konveksi Bukittinggi di Sumatra Barat menjalin ikatan bisnis "saling menguntungkan" dengan karibnya di Pasar Tanah Abang, Jakarta. Lihat saja pada penerbangan pesawat terakhir pada hari tertentu. Luar biasa jumlah penumpangnya. Kebanyakan saudagar konveksi Bukittinggi, baik yang berjualan di sekitar Pasar Atas atau di Aurkuning.

Mereka asyik bercerita sesamanya di ruang tunggu bandara Soekarno-Hatta sebelum keberangkatan dengan pesawat langganan Lion Air yang akan menerbangkannya ke Padang.

Kebanyakan mereka adalah perempuan tangguh. Pebisnis pakaian ataupun konveksi ulung, yang sudah turun temurun dari kakek-neneknya dulu dulunya.

Pedagang Bukittinggi sudah sejak lama berhubungan bisnis dengan karibnya di Tanah Abang dan sekitarnya. Mereka adalah pengusaha sukses yang mampu memberi pengaruh gaya berpakaian anak bangsa dengan harga terjangkau. Tanah Abang juga terkenal sebagai pusat konveksi dan pakaian dengan harga manenggang di kawasan Asia Tenggara dan belahan dunia lainnya.

PEDAGANG masih bergulat membersihkan areal pertokoannya yang terbakar. (Dokumentasi Pribadi)
PEDAGANG masih bergulat membersihkan areal pertokoannya yang terbakar. (Dokumentasi Pribadi)
Tanah Abang dengan jumlah pertokoannya yang luar biasa dan bertingkat memiliki tempat parkir pengunjung yang luas di lantai paling atas. Hal itu untuk mengantisipasi meledaknya pengunjung yang mendatangi pasar konveksi terbesar di Asia Tenggara itu.

Sungguh hebat arsitek pasar Tanah Abang. Bagaimana pun menjamurnya pusat perbelanjaan modern di Jakarta, yang namanya kawasan Haji Lulung itu belum terdengar dikalahkan oleh mal. Sebaliknya, satu persatu mal di Ibu Kota mulai kehabisan pelanggan dan tutup.

Di saat mesra-mesranya hubungan "percintaan" pedagang Bukittinggi-Tanah Abang, mujur tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Pasar Atas Bukittinggi sebagai kebanggaan urang awak habis dihantam sigulambai, pada Senin pagi lalu (30/10/2017). Kita berduka, kita sedih, kita menangis. Semua bakalibuik. Kerugian luar biasa besarnya. Memprihatinkan.

Namun, kita tak boleh lama larut dan bersedih. Bukittinggi wajib bangkit kembali. Bersama kita bisa.

Pasar Atas perlu cepat dibangun kembali. Lebih modern dari sebelumnya. Tidak lagi semi moderen. Usahakan rencana bangunan baru lebih banyak daya tampungnya. Jadikan saja ukurannya sebesar pasar Tanah Abang yang kini sudah mengusung konsep modern.

Tidak perlu dipersulit problema yang ada. Bersatu semua unsur, pasti ada rasa keteguhan. Hindari fitnah, adu domba, dan vested intereset.

Tim pembangunan kembali Pasar Atas wajib berjiwa modern dengan nalar bisnis maksimal. Bukittinggi tidak perlu maangok kalua badan. Sejak dulunya, Bukittinggi punya pebisnis hebat dan modern.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun