Mohon tunggu...
Adi Bermasa
Adi Bermasa Mohon Tunggu... Jurnalis - mengamati dan mencermati

Aktif menulis, pernah menjadi Pemimpin Redaksi di Harian Umum Koran Padang, Redpel & Litbang di Harian Umum Singgalang, sekarang mengabdi di organisasi sosial kemasyarakatan LKKS Sumbar, Gerakan Bela Negara (GBN) Sumbar, dll.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Problema, Ulama dan Ustaz di Balik Biro Perjalanan Haji dan Umroh

28 Agustus 2017   12:11 Diperbarui: 28 Agustus 2017   12:26 2396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah tampaknya agak lemah perhatiannya dalam mengeluarkan surat larangan beroperasi bagi pebisnis yang belum memenuhi persyaratan resmi. Setelah berjatuhan korban, barulah banyak pihak jadi heboh.

Diakui, di balik banyak biro Perjalanan Haji dan Umroh itu ada di belakangnya ulama, ustaz, dan ustazah, khususnya sebagai pendamping dan pembimbing jemaah. Selayaknya, ulama, ustaz, atau ustazah cukup hanya sebatas mengimbau warga yang mampu untuk berhaji dan Umroh. Jangan sampai pula sesama mereka bersaing 'memperebutkan' jemaah untuk bergabung dengan biro perjalanan yang diwakilinya.

Ulama dan ustaz tentu tidak pantas 'saling mendahului' dalam menggaet jemaah. Namun, hal demikian tidak bisa dipungkiri. Sudah bergelanggang mata orang banyak.

Alangkah memprihatinkan, kalau ulama atau ustaz terlibat dalam biro Perjalanan Haji dan Umroh yang belum punya izin resmi. Dan hal demikian bisa terjadi lantaran ada 46 Biro Perjalanan Haji dan Umroh di Sumbar yang tercatat beroperasi secara ilegal.

Kini, polisi tengah mengusut serius kasus First Travel ini. Sangat memalukan, penipuan berkedok ibadah ini. *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun