Sangat wajar Walinagari Garabakdata melaksanakan 'program pancingan' dengan melaksanakan gotongroyong secara terjadwal mengerjakan tahapan jalan yang memprihatinkan tersebut.
Walinagari jangan hanya sekadar mengumbar kata bahwa daerahnya belum 'merdeka' tapi harus diiringi pula dengan karya nyata bahwa jalan itu bisa dibangun.
Jalan sudah ada, tapi sifatnya masih tanah. Kalau hujan turun, berubah jadi 'kubangan kerbau'. Disinilah perlunya Walinagari untuk mampu menggenjot partisipasi warganya.
Kita percaya, dalam preiode kepemimpinan Bupati Gusmal, insyaallah Garabakdata lepas dari keterisoliran.
Hanya saja, kita belum melihat semangat juang warga setempat membebaskan nagarinya dari keterisoliran. Lain halnya dengan Nagari Gelugur, Kabupaten Limapuluh Kota, yang juga terisolir sejak lama. Sekarang kenyataannya nagari itu sudah bangkit. Berkat kegigihan Bupati Irfendi Arbi, banyak pihak turun tangan. Gubernur Irwan mendrop beragam kebutuhan warga, PT Semen Indarung mengirim semen untuk pembetonan jalan. Sekarang, Gelugur dalam tahap berjibaku keluar dari keterisoliran. Insyaallah, secepatnya Gelugur segera 'merdeka'.
Meski Garabakdata mengakui belum 'merdeka', tapi semangat berjibaku warganya dan pemerintahannya hendaknya seperti semangat warga Gelugur mencapai 'kemerdekaan'.
Sangat diharapkan 'program terpadu' Pemerintahan Kabupaten Solok, Kecamaan Tigolurah, Nagari Garabakdata, dan nagari-nagari lainnya yang masih terisolir bersama warganya untuk merdeka dalam arti yang sebenarnya. *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H