Untuk menyukseskan wisata syariah di Indonesia, Kementerian Agama meningkatkan fungsi dan peran asrama haji sebagai Hotel Syariah. Selama ini, asrama haji hanya berperan sekitar dua bulan saja salam setahun, yaitu ketika musim haji saat keberangkatan dan kepulangan jemaah haji. Otomatis, selama 10 bulan lainnya asrama haji sunyi sepi tanpa penghuni.
Bertitik-tolak dari hal itu, Menteri Agama menerbitkan Peraturan No 44 tahun 2014 yang menjadikan asrama haji sebagai unit pelaksana teknis (UPT), dengan sebutan UPT Asrama Haji. Pimpinan UPT itu dijabat pegawai eselon lll B. UPT Asrama Haji itu berada langsung di bawah Dirjen Haji sementara hubungannya dengan Kanwil Kemenag hanya sebatas koordinasi saja.
Khusus UPT Asrama Haji Padang yang memiliki dua gedung, di Tabing dan di Jalan Rasuna Said, saat ini Kepala UPT-nya dijabat Ali Amran, MM.
“Sekarang masih dalam masa transisi. Namun kami terus memacu kemandirian supaya UPT Asrama Haji bergerak semakin maksimal. Contohnya memfungsikan kamar VIP di dua gedung, Arafah dan Mina, dengan 240 tempat tidur,” katanya seryaa menyebutkan pihaknya juga sudah bekerjasama dengan banyak biro perjalanan.
Menurutnya, kamar VIP itu selalu ada penghuninya. Untuk menginap, dikenakan tarif Rp250 ribu per malam. Ruangannya pakai AC dan dilengkapi kamar mandi modern seperti halnya hotel berbintang.
“Kalau bangunan dapur selesai nanti, seluruh tamu juga ditingkatkan servisnya, makan dan minum dilayani. Tak ada lagi bedanya dengan hotel,” ulasnya.
Sedangkan kamar biasa, mampu menampung 1.000 orang dengan biaya per malam Rp30 ribu. Cukup murah dan ‘manenggang’.
“Saya yakin di masa depan perkembangan UPT Asrama Haji ini akan semakin positif. Apalagi, jemaah umrah terus menanjak. Dan ketika seluruh jemaah umrah langsung diberangkatkan dari BIM menuju Arab Saudi, otomatis pemberangkatan dan pemulangannya tetap memanfaatkan asrama haji,” ulasnya.
“Saat ini masih ada dua bangunan gedung bertingkat yang dikerjakan dan diperkirakan mampu menampung ratusan orang. Insyaallah akan selesai dalam waktu tidak begitu lama lagi,” tambah Ali Amran.
Saat ini, struktur pegelolaan Asrama Haji sudah terbentuk dengan lll pejabat eselon IV, yaitu M. Rifki, SH sebagai Kasubag Administrasi dan Penyelenggara Keuangan, Kasi Pelayanan H. Saiful Hak, S. Sos, dan Kasi Kerjasama H. Syahrial Nadir, MA. Namun, anggotanya masih sangat minim dan masih butuh tenaga kerja khusus untuk pemeliharaan gedung yang memiliki luas sekitar empat hektar.
Khusus untuk wilayah Sumatra, embarkasi haji yang bernaung di bawah unit pelaksana teknis (UPT) baru tiga, yaitu Medan dan Aceh, selain Padang. *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H