“Pemerintah, ulama, dan cendekiawan hanya mengarahkan umat beramal positif. Yang menentukan adalah kekompakan rumah tangga,” ulasnya.
Ditambahkannya, kalau rumah tangga berantakan, ulama, Walikota, dan Gubernur, tentu tidak punya waktu mengawasi rakyatnya. Untuk itu, umat diajak untuk menjadikan momentu gerhana ini sebagai ajang instrospeksi diri dan bertaubat.
“Sebab, pada akhir zaman nanti dunia akan benar-benar gelap dan semua planet bertabrakan, hancur lebur dan kiamat. Yang banyak dosa ke neraka, dan yang banyak amal hiduplah dalam sorga.” Demikian penyamapaian Buya Gusrizal Gazahar yang merupakan alumni Universitas Al Azhar Mesir tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H