Sudah sepantasnya pula, PNS di kota wisata ini yang tidak ingin 'bersih', dan tidak sejalan dengan prinsip 'Tungganai' kota ini mencari ‘jalan terbaik’ untuk menghindar dan tetap seperti ‘nan taraalah’, hidup kotor, berlumpur penuh noda dengan beragam cacat dan celanya.
Bagaimanapun juga, kita berharap pada warga Bukittinggi, terutama sekali seluruh perangkat pemerintahannya untuk bekerja keras mengembalikan kejayaan yang sudah cukup lama tercerabut dari kota ini yaitu hidup bersih dalam arti sesungguhnya.
Sebenarnya, terlalu ringan 'PR' yang dimunculkan Walikota Ramlan. Hanya 'hidup bersih'. Tidak sulit sebenarnya untuk melaksanakan itu. Namun, kita tunggu saja bagaimana aksinya di lapangan.
Kalau saja Bukittinggi tetap tidak mampu meraih Piala Adipura yang sudah lepas sejak tahun 1998 lalu, maka sungguh memprihatinkan. Kebersihan setengah dari iman sepertinya hanya sekadar untuk diucapkan saja. *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H