Mohon tunggu...
Adi Bermasa
Adi Bermasa Mohon Tunggu... Jurnalis - mengamati dan mencermati

Aktif menulis, pernah menjadi Pemimpin Redaksi di Harian Umum Koran Padang, Redpel & Litbang di Harian Umum Singgalang, sekarang mengabdi di organisasi sosial kemasyarakatan LKKS Sumbar, Gerakan Bela Negara (GBN) Sumbar, dll.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nevi Irwan Prayitno Angkat Derajat Warga Dhuafa di Sumatra Barat

16 Februari 2016   07:39 Diperbarui: 16 Februari 2016   07:57 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ketua Umum LKKS Sumbar Hj. Nevi Irwan Prayitno bersama rombongan diabadikan di depan rumah wrga dhuafa yang selesai dibangun di Talu, Pasaman Barat, berjarak sekitar 280 kilometer dari Ibuprovinsi Sumbar, Kota Padang."][/caption]Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Sumatra Barat dengan Ketua Umumnya Hj. Nevi Irwan Prayitno mampu mengangkat harkat dan derjat 6125 kaum dhuafa melalui sejumlah programnya.

Di antara program yang terbilang spektakuler adalah membangun rumah sederhana sebanyak 215 unit yang sekarang sudah ditempati 1.072 jiwa. Satu rumah dihuni lima jiwa yang terdiri dari ayah dan ibu dengan rata-rata tiga orang anaknya.

Hj. Nevi Irwan Prayitno, istri Gubernur Sumatra Barat (saat ini jabatannya memasuki periode ll steelah dilantik Presiden Joko Widodo pada Jumat (12/2/2016) mampu menggalang dana dari beragam mitra dan stakeholder yang berhasil didekatinya selama 5 tahun memimpin LKKS Sumatra Barat (2010 -2015). Di antaranya yaitu Kementerian Sosial, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sumatra Barat, Bank Syariah Mandiri, Bank Nagari, PKPU, dan Fahmi Travel.

Jika dihitung-hitung, satu fisik rumah saja (belum masuk nilai tanah) nilai bangunannya Rp40 juta, maka total bantuan yang telah disalurkan adalah Rp8. 600.000.000. Jelas ini merupakan nikmat luar biasa yang dirasakan warga dhuafa. Sebab, sebelumnya mereka menempati hunian yang tidak layak dengan dinding tadir, berlantai tanah dan beratap rumbia. Bagi yang beratap seng, itupun banyak yang bocor di sana sini dan harus berepot-repot ketika hujan turun.

Begitu juga usaha produktif yang dilakukan warga dhuafa, seperti berjualan kebutuhan rumah tangga, jualan kue, sayuran dan sejenisnya, rata-rata modal mereka sangat memiriskan.

Mereka inilah yang diusahakan membantunya dengan penambahan modal memanfaatkan dana zakat yang dikoordinir Baznas Sumatra Barat. Dana tersebut kebanyakan berasal dari zakat PNS yang tergabung dalam SKPD provinsi dan para pengusaha.

[caption caption="Salah seorang warga dhuafa yang bergerak dalam usaha kecil berlokasi di belakangh kamus Universitas Negeri Padang (UNP) dengan sumber dananya juga diusahakan LKKS Sumbar. (FOTO | DOK PRIBADI)"]

[/caption]

Khusus usaha ekonomi produktif warga dhuafa ini berhasil dibantu LKKS dipimpin Hj. Nevi Irwan Prayitno sebanyak 810 kepala keluarga yang terdiri dari 4.050 jiwa dengan perhitungan ayah, ibu, dan tiga anak.
Berarti, 6.125 jiwa warga dhuafa di Sumatra Barat yang berhasil dientaskan oleh LKKS Sumbar diketuai Hj. Nevi selama periode I kepemimpinan Gubernur Irwan Prayitno.

Itu baru pengabdian dilakukan LKKS yang dipimpin Hj. Nevi Irwan Prayitno. Sementara lembaga sosial lainnya yang berkiprah di daerah ini terbilang banyak juga. Di antaranya Muhammadiyah, NU, Tarbiyah, serta beragam organisasi sosial lainnya.

Keberhasilam program penyejahteraan warga dhuafa di Sumatra Barat, baik itu dilakukan LKKS maupun lembaga sosial lainnya, juga punya kaitan langsung dengan keberadaan Pemprov Sumatra Barat di bawah ‘komando’ Irwan Prayitno. Kepedulian Gubernur Irwan Prayitno mengangkat kesejahteraan warga dhuafa juga merupakan salah satu kunci suksesnya Irwan dicintai warga Sumatra Barat. Sehingga dia dipercaya kembali memimpin daerah ini yang disokong penuh istrinya, Hj. Nevi, yang terbilang aktif menggelorakan semangat warga dhuafa sampai ke pelosok negeri untuk hidup layak dan dituntun untuk bekerja serta meninggalkan kemalasan.

Pihak yang termasuk besar memberikan sokongan untuk membangun rumah untuk warga dhuafa sebanyak 215 buah di daerah ini adalah PT Semen Padang yang membantu sebanyak 2.000 zak semen.

[caption caption="Warga dhuafa (tengah) dapat bantuan ternak ayam kampung di pedalaman Sawahlunto. Kelihatan di belakangnya kandang ayam kampung yang sudah berkembang biak. (FOTO | DOK PRIBADI)"]

[/caption]

Ketua Harian LKKS Sumatra Barat, H. Parlagutan Nasution, didampingi Sekretarisnya Syahbuddin BSW, baru-baru ini mengatakan sebanyak 215 rumah layak huni untuk warga dhuafa itu berlokasi di Kota Padang, tepatnya di Kecamatan Koto Tangah, Kecamatan Padang Barat, dan Kecamatan Padang Utara. Kemudian juga dibangun WC umum dan gedung pertemuan di Kelurahan Alai Parak Kopi, Kecamatan Padang Utara. Saat ini pembangunannya masih terbengkalai dan diusahakan lagi mengerjakannya dengan swadaya. Pihak LKKS akan mengadakan koordinasi dengan calon yang bersedia memberikan swadayanya.

Kemitraan LKSS dengan Baznas Sumatra Barat berhasil membangun tiga rumah, dengan Bank Syariah Mandiri dua rumah, Bank Nagari dua rumah, PKPU satu rumah, Fahmi Travel satu rumah, dan LKKS Sumbar sendiri membangun sebanyak enam rumah dengan lokasi pembangunan di Kabupaten Pasaman Barat, Pesisir Selatan, dan Limapuluh Kota.

Sedangkan warga dhuafa yang bergerak dalam usaha ekonomi produktif sebanyak 810 orang dengan dana mitra dari Baznas Sumatra Barat bersama LKKS, merata seluruh daerah dengan dana Rp1,8 miliar.

Parlagutan Nasution menjelaskan, keberhasilan membangun rumah sederhana serta membantu warga dhuafa tersebut merupakan 'gerak tangan dingin' Ketua Umum LKKS Sumatra Barat, Hj. Nevi Irwan Prayitno, selama periode kepemimpinan dan pengabdiannya dalam memimpin LKKS Sumatra Barat pada periode pertama. Sesuai ketentuan, Ketua Umum LKKS langsung dijabat istri Gubernur. Dengan demikian, untuk 5 tahun mendatang (2016- 2021) otomatis LKKS Sumatra Barat tetap dipimpin Hj. Nevi Irwan Prayitno. Sementara, kepengurusan lengkap akan dijaring lewat musyawarah daerah yang segera dilasanakan.

“Kita juga terus berusaha untuk program lima tahun mendatang meningkatkan partisipasi aktif dalam mengurangi angka kemiskinan dalam rangka membantu program Pemprov Sumbar. Program era pertama kepemipimpinan Hj. Nevi Irwan Prayitno akan dilanjutkan dan diharapkan dalam Musda LKKS nanti muncul ide-ide agar LKKS semakin lebih baik lagi ke depannya demi kepedulian terhadap warga dhuafa di daerah ini,” ulasnya.

[caption caption="Salah sebuah rumah warga dhuafa yang dibangun memanfaatkan bantuan diusahakan LKKS Sumatra Barat. (FOTO | DOK PRIBADI)"]

[/caption]

Dia menambahkan, rata-rata yang mendapat bantuan perumahan dari LKKS tersebut merasa bangga. Seperti warga dhuafa di Kecamatan Koto Tangah Padang, yakni Yanti Nurpa, Afrizal, Era, dan Erman. Mereka mengucapkan terimakasih pada LKKS bersama mitranya yang sudah berhasil mengubah bangunan rumahnya dari memprihatinkan menjadi keadaan terkini yang lebih baik. Hanya saja bangunan fasilitas umum yang dibangunkan untuk warga Kelurahan Ikurkoto dan Kotopanjang, berupa WC umum kurang terpelihara kebersihannya. Bahkan, di Pasia nan Tigo sama sekali tidak dipakai karena rusak dan kini dimanfaatkan untuk meletakkan beragam alat rumahtangga oleh warga yang rumahnya berdekatan dengan bangunan WC tersebut. *

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun