Bahkan, wartawan di sejumlah perusahaan multimedia massa tidak lagi menuliskan tanggal dan lokasi pembuatan beritanya dari lokasi liputan (dateline) karena semuanya telah tersedia dalam aplikasi pemberitaannya yang secara otomatis terhubung dengan piranti sistem penentu lokasi global (Global Positioning System/GPS). Tenggat (deadline) mereka pun menjadi setiap saat (Sumber : http://dewanpers.or.id, 2013:20).
Bukunya yang berjudul The Meaning of Convergence, Rich Gordon (Quinn, 2004:112) membagi konvergensi ke dalam lima dimensi atau level (Aritasius, S. 2012:39) :
- Ownership convergence, konvergensi ini mengacu kepada kepemilikan perusahaan media besar atas beberapa jenis media.Misalnya KG (Kompas Gramedia) mempunyai online kompas.com, kompas tv dan kompas harian cetak.
- Tactical convergence, konvergensi ini merupakan bentuk trik atau cara kerjasama dengan melakukan promosi silang serta pertukaran informasi yang diperoleh dari media-media yang berkonvergen atau bekerjasama.
- Structural convergence, konvergensi ini membutuhkan redesign pembagian kerja dan strukturisasi organisasi di tiap mediayang sudah menjadi bagian dari konvergensi.
- Information gathering convergence. Jenis konvergensi ini terjadi ketika para jurnalis yang sering disebut sebagai backpack journalist atau jurnalis yang memiliki keterampilan bekerja di lebih dari satu jenis media diharapkan dapat mengumpulkan data, mengolah dan menyajikan data dalam berbagai platform.
- Strorytelling convergence. Bentuk konvergensi ini menuntut keterampilan jurnalis dalam mengemas berita sesuai dengan segmen pasar yang bersangkutan dan dilengkapi dengan foto, video maupun grafis.
Penjelasan tulisan diatas menurut penulis sudah cukup menggambarkan konvergensi media. Perubahan jaman akan terus berubah seiring dengan perkembangan teknologi. Dalam hal konvergensi, wartawan harus sepenuhnya memanfaatkan hal ini dengan sebaik mungkin sehingga publik pun dapat merasakan manfaat produk jurnalisme dari segi tulisan, grafik, siaran dll. Tentunya tidak terlepas dengan kode etik jurnalistik yang menjadi utama dalam setiap pemberitaan.
“ Selain itu, wartawan di tengah kemewahan teknologi informasi yang dimanfaatkan manajemen pers sebagai industri agaknya harus pula semakin peka bahwa sarana kerja yang mereka gunakan hanyalah sebatas alat, sehingga jangan malah diperalat sehingga mengabaikan kode etik jurnalistik yang hakikinya demi kepentingan publik ”
(Sumber : http://dewanpers.or.id, 2013:21).
Sumber :
Sugiya, Aritasius. 2012. STRATEGI TRANSFORMASI KONVERGENSI MEDIA. Studi Kasus Grand Strategy Harian Kompas. TESIS. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains (M.Si) dalam Ilmu Komunikasi. Diakses Jumat, 17 Maret 2017 :
https://ayomenulisfisip.files.wordpress.com/2011/02/strategi-transformasi-konvergensi-media.pdf
Quinn, Stephen. (2004). Convergence : The Journal Research Into New Media Technologies. London: Sage Publication Inc. Vol 10.
kpi.go.id (2013). Konvergensi Media dan Regulasi Konten. Jakarta : Diakses Jumat, 17 Maret 2017 :