Peningkatan infrastruktur digital seperti pemasangan jaringan internet di daerah terpencil serta penyediaan perangkat bagi sekolah-sekolah di pelosok sangat dibutuhkan.
Selain itu, program pelatihan intensif bagi para guru tentang literasi digital perlu diprioritaskan, mengingat teknologi yang semakin pesat tanpa disertai adaptasi akan sulit mendatangkan hasil optimal.
Program relawan mengajar dan inisiatif "guru keliling" dapat menjadi salah satu langkah strategis untuk memastikan bahwa setiap siswa, di mana pun mereka berada, memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas.
Menciptakan Kolaborasi untuk Pendidikan Berkualitas
Kemendikdasmen menegaskan bahwa keberhasilan implementasi teknologi dalam pendidikan tidak hanya bertumpu pada satu pihak, tetapi membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak.
Pemerintah, komunitas pendidikan, industri teknologi, dan masyarakat secara keseluruhan perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa teknologi tidak menjadi penghalang, melainkan jembatan menuju pendidikan yang inklusif dan berkualitas.
Program-program yang disusun oleh pemerintah memerlukan dukungan dari sektor swasta, yang dapat membantu dalam hal pendanaan serta pengembangan infrastruktur digital yang inklusif.
Sebuah studi dari Bank Dunia menyebutkan bahwa investasi pada teknologi pendidikan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran sebesar 25% pada negara-negara berkembang (Bank Dunia, 2022).
Namun, investasi ini perlu dibarengi dengan program pelatihan yang sesuai bagi para guru, akses internet yang merata, dan konten lokal yang relevan.
Kesimpulan: Teknologi sebagai Alat Transformasi Pendidikan
Integrasi teknologi dalam pendidikan dasar dan menengah di Indonesia bukan sekadar alat, tetapi sebagai cara baru untuk mengubah wajah pendidikan secara mendasar.
Dengan pendekatan yang bertahap namun terstruktur, teknologi dapat membantu mempercepat pencapaian visi "pendidikan bermutu untuk semua."
Dari pembelajaran karakter, literasi, numerasi, hingga kesejahteraan guru, teknologi memiliki peran sentral untuk memperkaya dan mendemokratisasi akses pendidikan.