Mohon tunggu...
Adib Abadi
Adib Abadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Eklektik

Tertarik pada dunia buku, seni, dan budaya populer.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Integrasi Teknologi untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan Dasar dan Menengah

11 November 2024   10:42 Diperbarui: 11 November 2024   10:45 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini, pendidikan di Indonesia tengah memasuki era baru yang menantang.

Berhadapan dengan laju perubahan teknologi yang terus berkembang, sektor pendidikan dipaksa untuk tidak hanya merespons, tetapi juga menyerap perubahan tersebut ke dalam sistemnya.

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyusun visi besar untuk mewujudkan "pendidikan bermutu untuk semua," terinspirasi dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Melalui visi ini, teknologi tak hanya menjadi alat pendukung, tetapi kunci penggerak utama untuk mengatasi ketimpangan pendidikan, meningkatkan literasi, numerasi, hingga kesejahteraan para guru (kompas.com, 6/11/2024).

Dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI, Mendikdasmen memperkenalkan enam program prioritas yang bertujuan untuk mendorong pendidikan karakter, literasi, numerasi, hingga memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan.

Dengan komitmen yang kuat pada inklusivitas dan kualitas, integrasi teknologi diharapkan mampu menyalurkan energi baru ke dalam sistem pendidikan dasar dan menengah yang masih menghadapi banyak tantangan.

Artikel ini mengeksplorasi bagaimana teknologi dapat terintegrasi ke dalam setiap aspek pendidikan dasar dan menengah, memperkaya pengajaran, serta mendorong peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan.

1. Penguatan Pendidikan Karakter dengan Sentuhan Teknologi

Pendidikan karakter menjadi prioritas utama dalam rencana Kemendikdasmen.

Melalui pendekatan yang melibatkan guru-guru dalam pelatihan bimbingan konseling dan pendidikan nilai, pemerintah berupaya membangun nilai-nilai moral sejak dini.

Namun, pelatihan tradisional sering kali membutuhkan waktu dan sumber daya yang besar, dan di sinilah teknologi menawarkan solusi yang fleksibel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun