Mohon tunggu...
Adib Abadi
Adib Abadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Eklektik

Tertarik pada dunia buku, seni, dan budaya populer.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Zoning Out saat Membaca? Tidur Siang ala Einstein Mungkin Solusinya

31 Oktober 2024   17:54 Diperbarui: 31 Oktober 2024   23:24 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Albert Einstein saat tidur siang via medium.com / @mahee0699

Ada momen dalam hidup, entah kapan, di mana setiap orang pasti pernah zoning out saat membaca. Kalimat demi kalimat berlalu, namun nyaris tak satu pun yang tertinggal di benak.

Mata mungkin berpindah, kata-kata berderet seperti parade tak berujung, tetapi pikiran? Jauh melayang entah ke mana.

Mungkin ke dalam daftar belanja, mungkin ke masa kecil, mungkin juga ke deretan drama kehidupan yang entah relevan atau tidak.

Namun, jika membaca adalah seni untuk memaknai, maka zoning out adalah musuh tersembunyi dari seni ini.

Jadi, apa yang bisa dilakukan? Apakah solusinya adalah meningkatkan daya ingat dan konsentrasi semata?

Bagaimana jika solusi sebenarnya bukan pada usaha keras untuk tetap fokus, tetapi pada seni tidur siang --- dengan gaya Einstein.

Tidur Siang ala Einstein: Kuncinya Ada di Kunci

Albert Einstein punya trik aneh: tidur siang dengan segenggam kunci. Bukan sekadar tidur siang biasa yang diiringi dengan mimpi indah atau kesunyian sore hari.

Di sini, Einstein duduk di kursi dengan tangan menggenggam sebuah kunci logam, yang posisinya menggantung di atas pelat.

Begitu otak Einstein mulai masuk fase tidur, cengkeraman tangannya mengendur, kunci jatuh dan menimbulkan bunyi keras di pelat logam.

Ini bukan kebetulan, dan juga bukan iseng belaka. Einstein sebenarnya berusaha masuk ke fase hipnagogia --- periode unik antara terjaga dan tidur yang sering kali dilupakan oleh kita yang hidup di era alarm dan minuman berkafein.

Selama fase hipnagogia ini, otak memasuki keadaan yang memungkinkan terjadinya ledakan kreativitas, ide-ide liar muncul tanpa diminta, dan hubungan baru terbentuk dari informasi yang sebelumnya tampak tak berhubungan. Di sinilah Einstein bermain.

Manfaat Tidur Siang Singkat: Rahasia Daya Ingat dan Konsentrasi

Ada penelitian yang menunjukkan bahwa tidur singkat --- selama tidak lebih dari 20 menit --- bisa memperkuat daya ingat jangka pendek dan meningkatkan fokus. Namun, trik Einstein bukanlah tidur siang biasa.

Pada fase hipnagogia, otak kita, yang biasanya berfokus pada rutinitas sehari-hari, tiba-tiba dibebaskan dari kontrol logis. Seolah-olah ini adalah saat bagi otak untuk bersantai dari kecenderungan berpikir linear.

Fase ini memberi ruang bagi otak untuk "mengunduh" ide-ide yang selama ini tersembunyi di balik permukaan.

Bagi kita yang sering kehilangan fokus saat membaca, atau zoning out di tengah bab yang menarik, tidur sejenak ala Einstein mungkin bisa membantu.

Begitu Anda kembali ke buku, otak terasa segar, siap memaknai kembali halaman-halaman yang sebelumnya terlewat.

Tantangan Hidup Modern: Mengatasi Zoning Out

Dalam kehidupan modern, zoning out bukan sekadar fenomena sesekali; itu sudah menjadi bagian dari ritme hidup.

Banyak yang menyalahkan teknologi --- ponsel pintar, media sosial, video singkat yang mendorong kita untuk terus bergerak tanpa momen berhenti.

Kita dibombardir oleh informasi hingga saat kita duduk membaca, kebiasaan otak untuk "melompat" atau berpindah cepat pun tidak berhenti.

Di sinilah seni tidur siang ala Einstein bisa menjadi alternatif mengejutkan. Tidur sejenak ini bukan berarti menyerah pada rasa kantuk, melainkan mengambil alih ritme alami otak untuk kembali fokus.

Bagaimana Mencoba Tidur Siang ala Einstein?

Mencoba tidur siang ala Einstein ini sederhana, meskipun mungkin tidak nyaman bagi semua orang pada awalnya. Berikut adalah langkah-langkah untuk mempraktikkannya:

1. Siapkan Tempat Duduk Nyaman: Cari kursi yang cukup nyaman namun tetap bisa membuat Anda duduk tegak, seperti kursi kerja atau sofa yang tidak terlalu empuk.

2. Ambil Kunci atau Benda Logam Lain: Benda logam apa saja bisa digunakan; kunci, sendok, atau benda kecil yang berbunyi ketika jatuh.

3. Letakkan Pelat Logam di Bawah Tangan: Ini bisa berupa wadah logam, nampan, atau benda keras lainnya yang bisa menghasilkan suara nyaring.

4. Pejamkan Mata dan Rilekskan Pikiran: Sekarang, biarkan diri Anda jatuh ke dalam fase tidur ringan.

Ketika kunci terlepas dan menghasilkan suara keras, Anda akan segera bangun dari "tidur" singkat ini. Pikiran Anda mungkin masih terasa agak kabur, tetapi di sinilah hipnagogia mulai bekerja.

Mengapa Metode Ini Bisa Mengatasi Zoning Out

Dengan masuk ke fase hipnagogia, Anda memberi otak waktu untuk "reset." Ini adalah semacam rehat singkat dari kontrol penuh kesadaran, memungkinkan otak untuk kembali mengatur ulang koneksi antara informasi.

Setelah sesi singkat ini, membaca bisa terasa seperti kegiatan yang baru. Beberapa peneliti menyebut fenomena ini sebagai "kekuatan istirahat" yang mirip dengan ketika Anda mengalami "aha moment" setelah sekian lama berpikir keras tanpa hasil.

Pendekatan Alternatif untuk Menjaga Konsentrasi Saat Membaca

Namun, Einstein mungkin hanya menawarkan salah satu trik dari sekian banyak cara yang bisa dicoba. Ada beberapa metode lain yang juga dapat digunakan untuk mengatasi masalah zoning out, di antaranya:

  •  Latihan Pernapasan Pendek: Mengambil waktu 5 menit untuk menarik napas dalam-dalam sebelum membaca dapat membantu mengurangi ketegangan dan meningkatkan fokus.
  • Baca dalam Sesi Singkat: Bagi beberapa orang, konsentrasi bisa dipertahankan lebih baik dalam interval waktu yang pendek, seperti sesi membaca selama 20 menit yang diselingi istirahat 5 menit. 
  • Gunakan Teknik Visualisasi:  Saat membaca, coba untuk membayangkan setiap kalimat seolah-olah itu adalah bagian dari cerita visual. Teknik ini mengaktifkan imajinasi, membuat setiap baris terasa lebih "hidup."
  • Buat Catatan Singkat di Samping Teks: Dengan menulis beberapa kata kunci atau poin penting dari setiap paragraf yang Anda baca, otak lebih aktif dalam proses membaca dan meminimalkan potensi zoning out.

Tidur Siang ala Einstein

Tidur siang ala Einstein mungkin tampak konyol, tetapi hasil yang ditawarkan mungkin sepadan dengan ketidaknyamanan sementara.

Bayangkan, Einstein dan para pemikir besar lain yang menggunakan trik serupa ini percaya bahwa beberapa detik sebelum tertidur adalah gerbang menuju ide-ide besar.

Einstein mungkin tidak memecahkan teori relativitas dari sesi tidur siang, tapi siapa tahu, konsep-konsep yang mengalir saat fase hipnagogik itulah yang memberi ruang bagi otak untuk berpikir tanpa batasan.

Metode ini mungkin terdengar absurd --- membangunkan diri di tengah-tengah tidur siang singkat bukanlah ide yang lazim --- tetapi ini adalah metafora dari hidup modern kita.

Di tengah dunia yang terus bergerak, kita lupa akan kekuatan dari jeda. Kadang-kadang, cara untuk benar-benar memahami dan mengingat apa yang ada di depan mata adalah dengan sejenak memejamkan mata.

Kesimpulan: Mengapa Tidak Mencoba?

Einstein sudah mencobanya, dan hasilnya cukup mengesankan. Bagi siapa saja yang berusaha mempertajam konsentrasi atau sekadar mencoba memahami dunia di sekitar mereka, cara tidur siang ini mungkin sebuah eksperimen kecil yang layak dicoba.

Ketika segala upaya untuk tetap fokus terasa sia-sia, mungkin ini saatnya kita berhenti, merelakan sejenak, dan masuk ke dunia antara --- dunia yang dikenal oleh Einstein sebagai gerbang kreativitas.

Dan siapa yang tahu? Mungkin solusi untuk masalah zoning out kita ada di sana, di fase hipnagogik yang hampir terlupakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun