Ada momen dalam hidup, entah kapan, di mana setiap orang pasti pernah zoning out saat membaca. Kalimat demi kalimat berlalu, namun nyaris tak satu pun yang tertinggal di benak.
Mata mungkin berpindah, kata-kata berderet seperti parade tak berujung, tetapi pikiran? Jauh melayang entah ke mana.
Mungkin ke dalam daftar belanja, mungkin ke masa kecil, mungkin juga ke deretan drama kehidupan yang entah relevan atau tidak.
Namun, jika membaca adalah seni untuk memaknai, maka zoning out adalah musuh tersembunyi dari seni ini.
Jadi, apa yang bisa dilakukan? Apakah solusinya adalah meningkatkan daya ingat dan konsentrasi semata?
Bagaimana jika solusi sebenarnya bukan pada usaha keras untuk tetap fokus, tetapi pada seni tidur siang --- dengan gaya Einstein.
Tidur Siang ala Einstein: Kuncinya Ada di Kunci
Albert Einstein punya trik aneh: tidur siang dengan segenggam kunci. Bukan sekadar tidur siang biasa yang diiringi dengan mimpi indah atau kesunyian sore hari.
Di sini, Einstein duduk di kursi dengan tangan menggenggam sebuah kunci logam, yang posisinya menggantung di atas pelat.
Begitu otak Einstein mulai masuk fase tidur, cengkeraman tangannya mengendur, kunci jatuh dan menimbulkan bunyi keras di pelat logam.
Ini bukan kebetulan, dan juga bukan iseng belaka. Einstein sebenarnya berusaha masuk ke fase hipnagogia --- periode unik antara terjaga dan tidur yang sering kali dilupakan oleh kita yang hidup di era alarm dan minuman berkafein.