Mohon tunggu...
Adib Abadi
Adib Abadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Eklektik

Tertarik pada dunia buku, seni, dan budaya populer.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Sirtex: Benang-Benang Nasib dalam Kain yang Mulai Lusuh

30 Oktober 2024   09:51 Diperbarui: 30 Oktober 2024   10:29 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring memburuknya kinerja finansial, perusahaan berjuang dengan restrukturisasi, pengurangan kapasitas produksi, hingga merumahkan sebagian karyawan. Namun, upaya ini tidak mampu membalikkan keadaan.

Pada Oktober 2024, Pengadilan Niaga Semarang menyatakan Sritex dan tiga anak perusahaannya resmi pailit karena gagal membayar kewajiban kepada kreditur (Republika, 24/10/2024; Bisnis.com, 17/10/2024).

Janji Manis untuk Pemuda Timor Leste

Kisah Sritex juga tidak lengkap tanpa membicarakan episode kontroversial dalam sejarahnya, yaitu ketika ratusan pemuda Timor Leste diimingi pekerjaan di Jawa.

Pada 1990-an, ratusan pemuda ini dijanjikan pekerjaan dengan gaji besar. Namun, kenyataan berkata lain.

Mereka tidak dibawa ke Batam sebagaimana dijanjikan, melainkan ditempatkan di pabrik-pabrik Jawa, termasuk Sritex, dengan kondisi kerja yang keras dan upah rendah.

Pemuda-pemuda ini, yang datang dengan harapan besar, akhirnya terperangkap dalam kondisi kerja yang penuh tantangan. Mereka menghadapi ancaman fisik dan tekanan psikologis, dengan banyak dari mereka mengalami intimidasi ketika mengeluhkan kondisi mereka (Tempo, 19/10/2024).

Program ini seolah mencerminkan ironisnya industri tekstil Indonesia saat itu, yang tidak hanya digunakan sebagai mesin ekonomi tetapi juga sebagai alat politik.

Sritex, sebagai salah satu pabrik tujuan, menjadi bagian dari drama sosial-politik yang berusaha mengintegrasikan Timor Leste ke dalam Indonesia.

Namun, yang terjadi justru eksploitasi yang tersembunyi di balik janji-janji lapangan kerja dan kesejahteraan. Sebuah realitas yang akhirnya menjadi bab kelam dalam sejarah industri tekstil Indonesia.

Apakah Sritex Harus Diselamatkan?

Setelah pernyataan pailit dikeluarkan, diskusi tentang bailout pun mencuat. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menegaskan bahwa pemerintah tidak akan memberikan bailout bagi Sritex.

Menurutnya, menyelamatkan Sritex dengan dana publik tidaklah tepat di tengah keterbatasan anggaran. Namun, keputusan ini bukan tanpa risiko.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun