Dalam hal ini, tantangan terbesar Stella adalah mengintegrasikan riset akademis dengan kebutuhan industri yang terus berubah. Pendidikan tinggi di Indonesia harus mampu mempersiapkan lulusan yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga siap menciptakan perubahan dalam dunia kerja itu sendiri.
Inisiatif yang ia kembangkan di Tsinghua University, China, di mana ia aktif terlibat dalam proyek-proyek yang menghubungkan dunia akademik dan industri, bisa menjadi model untuk diterapkan di Indonesia.
Pendidikan dan Teknologi: Sinergi untuk Meningkatkan Daya Saing Global
Salah satu fokus utama Prof. Stella Christie adalah menciptakan sinergi yang kuat antara pendidikan dan teknologi. Di tengah berkembangnya kecerdasan buatan (AI), big data, dan Internet of Things (IoT), pendidikan tinggi tidak bisa lagi bersifat statis.
Dalam wawancara sebelumnya, Stella menegaskan bahwa kurikulum yang kaku hanya akan memperlambat inovasi dan membuat lulusan Indonesia sulit bersaing di kancah global.
Oleh karena itu, ia mendorong terciptanya ekosistem pembelajaran yang lebih fleksibel, di mana mahasiswa diberikan kebebasan untuk bereksperimen, berinovasi, dan berkolaborasi lintas bidang.
Hal ini sangat relevan dengan kondisi pendidikan tinggi di Indonesia saat ini. Banyak perguruan tinggi yang masih menggunakan kurikulum lama yang kurang mengakomodasi kebutuhan zaman.
Dengan pengalaman internasionalnya, khususnya dalam mengembangkan ekosistem pendidikan yang berbasis teknologi di Tsinghua University, Stella memiliki potensi untuk membawa perubahan besar di Indonesia. Jika pendidikan tinggi di Indonesia ingin tetap relevan, maka integrasi teknologi dalam proses pembelajaran harus menjadi prioritas utama (kompas.com, 20/10/2024).
Inovasi Pendidikan Berbasis Riset: Tantangan dan Peluang
Salah satu masalah mendasar dalam pendidikan tinggi Indonesia adalah rendahnya keterlibatan riset dalam pengembangan kurikulum dan kebijakan.
Meskipun Indonesia memiliki banyak perguruan tinggi dengan potensi riset yang besar, belum banyak hasil riset yang diintegrasikan secara efektif ke dalam kebijakan pendidikan atau ekonomi. Inilah yang menjadi salah satu tantangan utama bagi Prof. Stella Christie---menciptakan jembatan antara riset akademik dan kebijakan pendidikan yang lebih inklusif dan berbasis data (kompas.com, 20/10/2024).
Sebagai akademisi yang memiliki pengalaman riset mendalam di berbagai negara, Stella dipandang mampu menghadirkan perspektif baru dalam pengelolaan pendidikan tinggi berbasis riset.
Dengan fokus pada evidence-based policy, ia diharapkan mampu mendorong kebijakan yang lebih berorientasi pada hasil riset, bukan sekadar teori. Pendekatan ini, jika diterapkan secara konsisten, dapat mempercepat inovasi dan membuat sistem pendidikan lebih responsif terhadap perubahan sosial dan ekonomi.