Mohon tunggu...
Adib Abadi
Adib Abadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Eklektik.

Tertarik pada dunia buku, seni, dan budaya populer.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ngantuk Setelah Makan Siang? Kenapa Kopi Bukan Solusi dan Tips Mengatasinya

17 Oktober 2024   17:14 Diperbarui: 17 Oktober 2024   17:16 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siang hari adalah momen yang penuh potensi produktif bagi sebagian orang. Namun, bagi banyak dari kita, setelah makan siang, ada tantangan yang kerap muncul: rasa kantuk.

Tidak jarang kita merasakan dorongan untuk menyeduh secangkir kopi---atau mungkin lebih dari satu---sebagai cara cepat untuk kembali fokus. Kebiasaan ini mungkin tampak seperti solusi yang sederhana dan efektif, tetapi apakah benar demikian? Apakah kopi dan camilan manis benar-benar jawaban terbaik untuk menghadapi kantuk yang datang tiba-tiba setelah makan siang?

Dalam tulisan ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana tubuh kita bekerja setelah makan siang, mengapa kopi mungkin bukan solusi terbaik, dan bagaimana langkah-langkah sederhana dapat membantu melawan kantuk di siang hari tanpa bergantung pada minuman berkafein atau camilan yang meningkatkan kadar gula darah.

Di samping itu, kita akan melihat dampak jangka panjang dari kebiasaan tersebut terhadap kesehatan dan menawarkan alternatif yang lebih baik.

Ritme Sirkadian: Memahami Tubuh Kita

Untuk memahami mengapa rasa kantuk sering muncul setelah makan siang, kita perlu menelusuri peran ritme sirkadian tubuh. Ritme sirkadian adalah siklus biologis yang mengatur berbagai fungsi tubuh, termasuk tidur, pencernaan, dan energi.

Secara alami, tubuh mengalami penurunan energi pada siang hari, terutama antara pukul 1 siang hingga 4 sore. Ini adalah bagian dari siklus normal yang membantu menjaga keseimbangan energi sepanjang hari .

Namun, dalam dunia modern yang mengharuskan kita tetap waspada dan produktif sepanjang hari kerja, penurunan energi ini sering kali dianggap sebagai gangguan. Solusi yang paling umum adalah kopi.

Data dari International Coffee Organization menunjukkan bahwa konsumsi kopi global terus meningkat, dengan lebih dari 2,25 miliar cangkir diminum setiap harinya. Sayangnya, jika kita hanya selalu mengandalkan kafein untuk mengatasi kantuk pada siang hari hal itu dapat membawa masalah kesehatan jangka panjang.

Bahaya Ketergantungan pada Kafein dan Gula

Konsumsi kopi sering kali disertai dengan tambahan gula atau susu, dua komponen yang dapat mempercepat lonjakan kadar gula darah.

Sebuah studi dari American Diabetes Association menunjukkan bahwa konsumsi gula berlebihan, terutama dalam bentuk minuman manis, dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Bagi mereka yang sudah mengonsumsi makanan tinggi gula pada waktu makan siang, kopi dengan tambahan gula atau camilan manis dapat memperburuk lonjakan glukosa dalam darah .

Efek jangka pendek dari lonjakan ini mungkin hanya rasa kantuk yang lebih parah, tetapi dalam jangka panjang, kita berbicara tentang meningkatnya risiko masalah metabolisme seperti resistensi insulin.

Dengan semakin banyaknya kasus diabetes di seluruh dunia---dengan lebih dari 537 juta orang dewasa yang saat ini hidup dengan kondisi tersebut ---penting untuk mulai mempertimbangkan alternatif sehat untuk melawan kantuk siang hari tanpa perlu bergantung pada minuman berkafein atau camilan yang tidak sehat.

Cara Sehat Melawan Kantuk Siang Hari

Untungnya, ada banyak cara yang lebih sehat dan efektif untuk melawan kantuk di siang hari tanpa harus menambahkan gula atau kafein ke dalam tubuh kita. Berikut adalah tiga cara yang dapat membantu Anda tetap produktif tanpa harus mengandalkan kopi:

1. Bergerak

Saat kantuk mulai melanda, bangkitlah dari tempat duduk dan lakukan aktivitas fisik ringan. Penelitian dari Harvard Medical School menunjukkan bahwa gerakan fisik, meskipun hanya selama 10-15 menit, dapat meningkatkan aliran darah ke otak, yang membantu meningkatkan energi dan konsentrasi.

Berjalan ringan ke pantry atau bahkan melakukan tugas sederhana seperti melipat baju dapat memberi dorongan energi yang cukup untuk kembali fokus.

Tidak hanya itu, gerakan ini juga membantu meredakan stres, yang sering kali menjadi penyebab kelelahan. Hormon kortisol yang diproduksi tubuh saat stres dapat memengaruhi kualitas tidur malam, yang kemudian memperparah rasa kantuk di siang hari.

Dengan bergerak, Anda mengaktifkan sistem saraf simpatik, yang meningkatkan detak jantung dan suplai oksigen, sehingga tubuh dan pikiran kembali segar.

2. Tunda Pekerjaan Sulit

Jika rasa kantuk terlalu kuat, kerjakan terlebih dahulu tugas-tugas yang lebih mudah. Ini bukan berarti Anda menunda pekerjaan penting, tetapi dengan mengerjakan hal-hal yang lebih sederhana, Anda dapat mengurangi beban mental dan menjaga produktivitas.

Sebuah studi dari University of Illinois menemukan bahwa membagi pekerjaan menjadi tugas-tugas kecil dapat membantu meningkatkan fokus dan produktivitas, terutama saat energi sedang menurun .

Hal penting lainnya adalah menghindari godaan untuk membuka media sosial selama jam rawan ini. Scrolling tanpa henti di media sosial dapat membuat Anda terjebak dalam aktivitas yang kurang produktif dan justru memperparah rasa lelah mental.

3. Pilih Camilan yang Sehat

Jika harus mengonsumsi camilan, pilih yang tinggi serat, protein, dan karbohidrat kompleks. Menurut Mayo Clinic, camilan kaya serat dan protein dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, mencegah lonjakan gula yang menyebabkan rasa kantuk.

Camilan seperti buah-buahan, kacang-kacangan, atau yogurt rendah lemak dapat menjadi pilihan yang lebih sehat dibandingkan camilan manis atau olahan.

Selain itu, minum air putih yang cukup juga sangat penting. Dehidrasi, meskipun ringan, dapat memengaruhi fungsi kognitif dan energi.

Sebuah studi dari National Institutes of Health (NIH) menunjukkan bahwa bahkan kekurangan cairan sebesar 1-2% dari berat tubuh dapat mengurangi performa mental dan fisik. Oleh karena itu, pastikan Anda tetap terhidrasi sepanjang hari.

Menciptakan Kebiasaan Sehat

Mengantuk setelah makan siang adalah hal yang alami, tetapi cara kita menghadapinya dapat berdampak besar pada kesehatan jangka panjang kita. Alih-alih bergantung pada kopi dan camilan manis, ada banyak langkah sederhana yang dapat diambil untuk tetap terjaga dan produktif tanpa meningkatkan risiko kesehatan.

Dengan memperhatikan pola makan, bergerak, dan mengatur jenis pekerjaan yang dilakukan pada jam-jam rawan kantuk, kita tidak hanya dapat melawan rasa kantuk, tetapi juga menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Dalam jangka panjang, perubahan kecil ini dapat membantu mencegah penyakit metabolik seperti diabetes dan meningkatkan kualitas hidup.

Sebagai masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya kesehatan, mengadopsi pendekatan yang lebih holistik dalam menghadapi tantangan sehari-hari, seperti kantuk di siang hari, adalah langkah maju yang signifikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun