Mohon tunggu...
Adib Abadi
Adib Abadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Eklektik.

Tertarik pada dunia buku, seni, dan budaya populer.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ketika Telepon Misterius Membawa Saya ke Rumah Presiden

16 Oktober 2024   13:17 Diperbarui: 16 Oktober 2024   13:44 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia menunduk, memeriksa ponselnya sebentar---mungkin sudah diberi tahu ada "orang biasa" yang bakal datang. Setelah menyesuaikan wajah saya dengan foto di ponselnya, dia mengangguk pelan. Syukurlah.

Kebingungan Nasional (Atau Setidaknya Personal)

Di dalam rumah, saya merasa seperti di museum hidup. 

Para tokoh yang duduk di kursi-kursi megah sedang berbincang dengan presiden terpilih. Veronica Tan terlihat tenang, sementara Sri Mulyani sesekali mencatat sesuatu di buku kecilnya. Saya? Hanya duduk di ujung ruangan, menyerap pemandangan yang janggal ini.

Tiba-tiba saya ingat: "Bagaimana jika presiden bertanya soal visi pembangunan?" Ini adalah wilayah yang asing bagi saya. Satu-satunya pengalaman saya dengan "pembangunan" adalah renovasi kecil di dapur rumah, yang lebih banyak memakan waktu daripada menghasilkan sesuatu.

Sementara para calon menteri lain asyik membicarakan kebijakan-kebijakan besar, saya mencoba meyakinkan diri. "Santai, kalau ditanya, tetap pakai jawaban cadangan: Apa saja boleh, Pak, yang penting halal." Ini seperti mantra penyelamat di kepala saya.

Sebuah Lelucon

Setelah menunggu cukup lama, tak ada satu pun yang menghampiri saya. Mungkin mereka lupa mengundang saya, atau mungkin ini hanya lelucon alam semesta.

Bagaimanapun, saya adalah orang biasa di antara para raksasa politik. Di saat mereka sibuk memikirkan kebijakan fiskal dan pembangunan infrastruktur, saya hanya memikirkan bagaimana cara pulang tanpa terlalu menarik perhatian.

Namun, di tengah absurditas ini, saya menyadari sesuatu: kadang, hidup memberikan kita situasi yang luar biasa aneh. Mungkin hari ini saya tidak jadi menteri. Tapi siapa tahu? Mungkin besok ada panggilan lain---atau setidaknya, saya akan punya cerita lucu untuk diceritakan ke teman-teman sambil ngopi.

Toh, apa saja boleh, yang penting halal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun