Mohon tunggu...
Adib Abadi
Adib Abadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Eklektik

Tertarik pada dunia buku, seni, dan budaya populer.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Revolusi Pendidikan: 8 Langkah Membangun Sekolah Tanpa Kekerasan

7 Oktober 2024   18:26 Diperbarui: 7 Oktober 2024   21:32 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI | Sumber gambar: static-asset.amac.us

Sekolah bisa menyediakan zona aman atau ruangan khusus di mana siswa yang merasa terancam bisa menenangkan diri. 

Ruangan ini bisa dilengkapi dengan fasilitas untuk berlatih mindfulness---teknik sederhana namun efektif untuk mengelola stres dan emosi. Selain itu, siswa bisa mendapatkan dukungan emosional dari guru atau konselor yang bertugas di ruang tersebut.

Konsep ini sudah diterapkan di beberapa sekolah di luar negeri, dan hasilnya sangat positif. Siswa merasa lebih aman dan belajar bagaimana mengelola emosi mereka secara mandiri.

7. Membangun Sekolah Sebagai Komunitas

Sekolah yang berhasil mencegah kekerasan adalah sekolah yang memiliki budaya komunitas yang kuat. 

Salah satu cara untuk membangun komunitas adalah dengan mengadakan kegiatan yang melibatkan seluruh warga sekolah, seperti kegiatan amal, proyek lintas angkatan, atau program mentoring. Dengan membangun hubungan yang kuat antar siswa, kekerasan menjadi sesuatu yang dianggap asing dan tidak sesuai dengan nilai-nilai komunitas.

8. Mengintegrasikan Nilai Kearifan Lokal dalam Pendidikan Karakter

Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, termasuk nilai-nilai kearifan lokal yang bisa diintegrasikan dalam pendidikan karakter. Nilai-nilai seperti gotong royong, musyawarah, dan rasa hormat bisa menjadi basis pendidikan karakter yang kuat di sekolah.

Dengan mengajarkan dan mempraktikkan nilai-nilai ini di sekolah, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan minim kekerasan. Misalnya, di beberapa daerah, sekolah-sekolah sudah mulai menggunakan pendekatan budaya lokal dalam menyelesaikan konflik antar siswa, dan hasilnya sangat efektif.

Penutup: Sekolah Tanpa Kekerasan, Sebuah Kemungkinan

Kekerasan di sekolah adalah masalah yang bisa kita atasi jika kita berani melakukan perubahan mendasar dalam cara kita mendidik. Dengan mengadopsi pendekatan restoratif, melatih kecerdasan emosional, melibatkan orang tua, dan memanfaatkan teknologi, kita bisa menciptakan sekolah yang aman dan ramah bagi semua siswa.

Revolusi pendidikan ini memerlukan komitmen dari semua pihak---guru, siswa, orang tua, dan pemerintah. Namun, hasilnya akan sepadan. Sebuah sekolah tanpa kekerasan adalah tempat di mana anak-anak bisa belajar, tumbuh, dan berkembang menjadi individu yang kuat secara emosional dan sosial. Bukankah itu yang kita inginkan untuk masa depan pendidikan kita?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun