Mohon tunggu...
Adib Abadi
Adib Abadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Eklektik

Tertarik pada dunia buku, seni, dan budaya populer.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Home Sweet Leon, Mimpi Rumah di Tengah Himpitan Realitas

7 Oktober 2024   10:29 Diperbarui: 7 Oktober 2024   15:22 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kaluna tidak hanya menghadapi tantangan finansial dalam membeli rumah, tetapi juga tekanan moral untuk terus mendukung keluarganya. Orang tua dan kakak-kakaknya kerap meminta bantuan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai satu-satunya yang masih lajang, Kaluna dianggap memiliki beban paling ringan. Padahal kenyataannya, ia juga menanggung beban emosional yang besar.

Adegan demi adegan dalam film ini dengan cerdik menampilkan dilema yang dihadapi oleh Kaluna. Salah satu momen yang paling menyentuh terjadi saat ia diminta oleh kakaknya, Kanendra, untuk membayar token listrik. 

Satu permintaan kecil ini, di tengah segala kepenatannya, terasa seperti beban yang luar biasa. Ada juga momen-momen ketika Kaluna harus memilih antara menghemat untuk mimpinya sendiri atau membantu keluarga yang sedang terpuruk. Film ini dengan halus menunjukkan bahwa mimpi Kaluna tidak bisa terwujud begitu saja, karena ada banyak pertimbangan moral dan tanggung jawab yang membatasi langkahnya.

Konflik internal ini diperkuat oleh penggambaran konflik eksternal yang terus menghantui Kaluna. Harga rumah yang kian melambung adalah musuh yang tak kasat mata, tetapi sangat nyata. Seperti banyak anak muda di Jakarta, Kaluna dan teman-temannya terpaksa mencari rumah di pinggiran kota---jauh dari kenyamanan pusat kota. Meskipun demikian, impian itu tetap hidup di dalam hati Kaluna, meskipun terlihat semakin jauh.

Sahabat Sejati di Tengah Krisis

Di tengah segala kepenatan hidup yang menekan Kaluna, ada secercah harapan dalam bentuk persahabatan yang kuat. 

Danan, Tanish, dan Miya adalah tiga sahabat setia Kaluna yang selalu ada di sampingnya, meski hanya untuk mendengarkan keluh kesah atau membantu mencarikan rumah. Di saat keluarganya tak bisa memahami keinginannya, para sahabat inilah yang memberinya ruang untuk bermimpi.

Dalam banyak adegan, kita melihat kehangatan persahabatan ini. Salah satu adegan paling mengesankan adalah ketika keempat sahabat ini berkeliling Jakarta untuk mencari rumah impian. 

Mereka melewati kawasan pinggiran, berharap menemukan rumah yang masih bisa dijangkau oleh anggaran mereka yang terbatas. Momen-momen kecil seperti ini memberikan kelegaan di tengah cerita yang penuh ketegangan. Dalam situasi yang sering kali tidak mendukung, dukungan emosional dari teman-teman terdekat menjadi salah satu kekuatan Kaluna untuk terus melangkah.

Kekuatan Yunita Siregar sebagai Kaluna

Salah satu aspek yang membuat Home Sweet Loan begitu memikat adalah penampilan luar biasa Yunita Siregar sebagai Kaluna. 

Yunita memerankan Kaluna dengan begitu alami, sehingga kita bisa merasakan setiap perasaan yang dialaminya. Dalam banyak adegan, Kaluna mungkin tidak banyak bicara, tetapi tatapan matanya yang hampa sudah cukup untuk menyampaikan keletihan dan kekecewaan yang ia rasakan.

Salah satu adegan paling emosional adalah ketika Kaluna akhirnya meledak di meja makan, setelah menahan perasaannya selama bertahun-tahun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun