Mohon tunggu...
Adib Abadi
Adib Abadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Eklektik

Tertarik pada dunia buku, seni, dan budaya populer.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Alasan Logis Mengapa Kita Harus Lebih Banyak Baca daripada Ikut Seminar

6 Oktober 2024   10:20 Diperbarui: 9 Oktober 2024   11:57 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI orang-orang dalm seminar | sumber gambar: zrzzk.pl

Bandingkan ini dengan pengalaman membaca buku. Dengan harga yang jauh lebih murah, sebuah buku bisa memberikan pengetahuan yang mendalam dan bertahan lama. 

Melalui buku, kita bisa menjelajahi berbagai ide dan perspektif, dari masa lalu hingga masa kini. Ide-ide yang kita temukan di dalam buku bukanlah solusi instan, tapi fondasi untuk pengembangan diri yang sesungguhnya.

Sumber Inspirasi Tak Terbatas 'Ada' dalam Membaca

Saya selalu percaya bahwa membaca adalah sumber inspirasi yang tak terbatas. Ketika mengalami kebuntuan ide, saya sering kembali ke buku. Membaca karya-karya dari Paulo Coelho atau Haruki Murakami, misalnya, selalu berhasil membuka wawasan baru. 

Coelho, dengan gaya penulisannya yang mendalam, tidak pernah menawarkan jawaban instan dalam bukunya. Dia justru mendorong pembaca untuk menemukan jawaban mereka sendiri melalui perjalanan yang personal.

Inilah kelebihan membaca. Setiap halaman menawarkan perspektif baru, tantangan baru, dan peluang baru untuk mengembangkan diri. Membaca tidak pernah menggurui. Sebaliknya, ia menuntun kita untuk berpikir dan mengeksplorasi dengan cara yang unik.

Industri Pelatihan Apakah Benar Efektif?

Bukan berarti seminar tidak ada gunanya. Ada seminar-seminar yang mungkin memberikan dampak besar, terutama ketika kita benar-benar siap dan tertarik pada topik yang dibahas. 

Namun, penting untuk menyadari bahwa banyak seminar hanya menjual ilusi kreativitas. Industri pelatihan pengembangan diri sering kali mengeksploitasi kebutuhan kita akan transformasi diri dengan menawarkan janji-janji yang tidak realistis.

Jika kita terlalu mengandalkan seminar sebagai satu-satunya cara untuk berkembang, kita akan kehilangan esensi dari berpikir kritis dan kreatif. 

Seminar mungkin memberikan motivasi sementara, tapi tanpa dasar membaca yang kuat, kita hanya akan menjadi konsumen pasif dari ide-ide orang lain. Bukan individu yang benar-benar kritis dan inovatif.

Kembali ke Buku

Tidak ada jalan pintas untuk menjadi kreatif dan inovatif. Setiap individu memiliki cara dan jalannya masing-masing. Namun, satu hal yang pasti: membaca adalah fondasi yang kuat untuk membangun kemampuan berpikir kritis dan kreatif. 

Saat kita membaca, kita mendapatkan "pendapat kedua" yang memperkaya cara pandang kita, membuka jalan bagi ide-ide baru, dan memberi kita kekuatan untuk berpikir secara mandiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun