Di zaman serba cepat, orang sering tergoda dengan janji-janji instan. "Kreatif dalam 10 langkah", "Berpikir inovatif dalam 5 hari"---ini adalah promosi yang sering kita temui.Â
Namun, apakah metode ini benar-benar efektif? Seminar, meskipun bermanfaat dalam memberikan motivasi jangka pendek, sering kali hanya menyediakan formula standar yang diterapkan secara massal. Akibatnya, seminar cenderung mengarah pada standarisasi kreativitas.
Ketika mengikuti seminar, kita hanya menjadi pendengar pasif. Kita mendengarkan, mencatat, tapi jarang diberikan kesempatan untuk benar-benar berpikir sendiri.Â
Kreativitas tidak lahir dari sekadar mengikuti langkah-langkah yang disampaikan pembicara. Kreativitas sejati tumbuh dari kebebasan berpikir, bereksplorasi, dan mempertanyakan hal-hal di luar yang disampaikan. Membaca, di sisi lain, memberi ruang bagi kita untuk mengembangkan ide-ide secara mandiri.
Membaca Adalah Latihan yang Sebenarnya
Seperti otot, otak juga perlu dilatih. Salah satu cara terbaik untuk melatih otak adalah dengan membaca. Menurut Dr. Susan Greenfield, seorang neuropsikolog, "Membaca merangsang koneksi saraf baru dan memperkuat fleksibilitas berpikir."Â
Otak yang sering digunakan untuk membaca cenderung lebih tangguh dalam menghadapi tantangan berpikir kritis. Ketika kita membaca, kita tidak hanya menyerap informasi, tetapi juga belajar menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi data yang kita temui.
Ini adalah proses yang tidak bisa didapatkan dari seminar yang menawarkan solusi cepat.Â
Membaca memberi kita kesempatan untuk menggali lebih dalam, memikirkan ulang, dan mengevaluasi kembali berbagai konsep yang mungkin kita anggap sudah benar. Seiring waktu, kemampuan berpikir kritis dan kreatif kita akan semakin tajam.
Seminar atau Buku? Pertimbangkan Nilai Jangka Panjang
Salah satu keluhan terbesar tentang seminar adalah biayanya yang mahal. Saya pernah menghadiri pelatihan yang harganya jutaan rupiah, dengan harapan bahwa saya akan pulang dengan pemikiran baru yang segar.Â
Tapi kenyataannya? Efek seminar itu hanya bertahan sementara. Motivasi yang saya dapatkan perlahan pudar, dan saya kembali ke titik awal.