Mohon tunggu...
Adib Abadi
Adib Abadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Eklektik

Tertarik pada dunia buku, seni, dan budaya populer.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berkah Tersembunyi di Balik Kata 'Cukup'

4 Oktober 2024   08:50 Diperbarui: 4 Oktober 2024   09:00 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI | Sumber gambar: as-they-grow.com

Perasaan cukup tidak berarti kita berhenti bermimpi atau berusaha. Sebaliknya, ini adalah cara untuk menjalani hidup dengan lebih bijaksana, lebih tenang, dan lebih bermakna.

Karena, pada akhirnya, perasaan cukup adalah berkah yang tersembunyi, yang hanya bisa kita temukan jika kita cukup berani untuk berhenti sejenak, dan bersyukur atas segala yang sudah ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun